#MeetandTrip05 Bersama Derawan Fisheries Part 3
Hari Ketiga
Bangun pagi, gak perlu mandi karena toh kita bukan mau kerja, tetapi mau main air lagi dalam #meetandtrip05 kali ini. Katanya sih memang kalo lagi liburan itu gak perlu banyak mandi, toh semua baunya sama, sama-sama bau liburan.
Agenda di hari ketiga setelah sarapan pagi adalah berburu Manta. Ingat, yang diburu adalah Manta tanpa huruf N dibelakangnya. Manta merupakan salah satu spesies ikan pari yang tidak beracun. Nah, Manta di Kepulauan Derawan ini bisa dengan sangat mudah ditemukan di sekitar Pulau Sangalaki (Manta di Sangalaki bisa dibaca disini). Kenapa bisa banyak? Salah satu alasannya karena di sekitar wilayah Pulau Sangalaki kaya akan plankton yang merupakan makanan dari Manta tersebut.
Tepat jam 09:30 WITA kami bertolak dari Derawan menuju perairan Sangalaki dengan menggunakan kapal cepat. Setelah perjalanan sekitar 45 menit, dari atas kapal kami melihat seekor manta sedang menari bebas tepat di sebelah kanan kapal yang kami tumpangi. Sontak kapal langsung oleng ke kanan karena hampir semua orang yang berada di sisi bagian kiri kapal bergerak ke sebelah kanan kapal demi melihat hewan tersebut.
Tidak lama setelah itu beberapa dari kami yang sudah siap langsung menceburkan diri ke laut guna mengejar manta tersebut. Berhadapan dengan Manta dan Mantan itu memiliki satu persamaan, yaitu sama-sama deg-degan. Bedanya, kalau bertemu dengan Manta, kita merasa deg-degan karena ukurannya yang besar. Rasa takut terlahap oleh mulutnya yang besar pasti hadir dalam pikiran kita.
Yang perlu diperhatikan saat (free)diving di spot manta ini adalah arusnya. Tipikal spot manta itu selalu memiliki arus bawah yang deras, jadi kalau kita tidak berhati-hati maka kita bisa terseret arus. Untuk itu kita harus tetap berada dalam kelompok ketika sedang menyelam di tempat ini.
Setelah menyelam kurang lebih selama 1 jam, kami hanya dapat bertemu dengan 2 ekor Manta. Ternyata memang pada akhir April dan awal Mei itu bukan waktu yang tepat untuk berjumpa dengan Manta, bisa bertemu dengan 2 ekor Manta pada rentang waktu tersebut sudah cukup bagus.
Dari Manta Point, kami kemudian kembali menuju ke Derawan Fisheries untuk makan siang. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 lewat, memang waktu yang tepat untuk makan siang. Seusai makan siang, jadwal yang padat sudah menanti. Sekitar pukul 13:00 WITA peserta #MeetandTrip05 harus langsung berangkat ke Pulau Gusung dan tidak bisa terlalu lama di sana karena pukul 15:00 WITA para peserta harus ada di Derawan Dive Resort untuk melakukan Discovery Diving.
Dari Derawan Fisheries ke Pulau Gusung hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit saja. Untuk yang belum tau, Pulau Gusung merupakan sebuah pulau kecil yang hanya terdiri dari pasir putih tanpa ada apapun di atas pulau tersebut. Meskipun hanya sebuah pulau kecil tapi gradasi warna air laut di pulau ini paling juara dibanding pulau yang lain.
Hampir sama kasusnya seperti ketika bertandang ke Maratua Paradise Resort, di Pulau Gusung ini semua wanita juga berdandan all out. Matahari cukup terik kala itu, sementara tidak ada tempat untuk berteduh di pulau tersebut karena tidak ada satu pun Pohon yang tumbuh. Keinginan untuk berlama-lama pun langsung kandas karena sinar matahari begitu menusuk kulit. Setelah selesai berfoto sendiri, kami semua berkumpul untuk foto bersama sebelum meninggalkan pulau Gusung tersebut.
15 Menit perjalanan dari Pulau Gusung, tibalah para peserta #Meetandtrip05 di Derawan Dive Resort, Sebuah tempat menyelam yang sudah dijanjikan sebelumnya, di mana kami akan melakukan kegiatan Discovery Diving. Discovery Diving adalah sebuah kegiatan menyelam yang dilakukan seseorang tanpa harus mengikuti pendidikan formal menyelam. Kegiatan Discovery Diving ini memang sangat dianjurkan untuk siapapun yang baru pertama kali belajar menyelam dengan menggunakan tabung. Kegiatan Discovery Diving memiliki beberapa syarat yang cukup ketat dan untuk melakukannya, peserta harus didampingi oleh Instruktur.
Untuk beberapa peserta, kegiatan Discovery Diving ini merupakan kegiatan penyelaman yang pertama kali mereka lakukan. Beberapa dari kami ada yang sangat excited namun ada juga yang takut untuk mencobanya. Sebelum mulai, Sang instruktur bersama anggota Timnya memberikan info kepada kami dan menjamin kegiatan ini 100% aman karena berada dibawah pengawasan mereka.
Setelah mencoba untuk menyelam, ternyata kegiatan tersebut tidaklah semudah yang gw lihat di Youtube. Umumnya masalah yang dihadapi para peserta saat ingin melakukan penyelaman ke tempat yang agak dalam adalah equalisasi.
Equalisasi adalah proses penyesuaian tekanan udara yang ada di rongga telinga terhadap tekanan udara di dalam laut. Equalisasi dilakukan dengan cara mencubit hidung dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari lalu kita berusaha menghembuskan udara lewat hidung yang dicubit tersebut. Udara tidak akan keluar dari hidung namun akan terdorong melalui rongga telinga.
Meskipun terjadi masalah-masalah minor seperti equalisasi tadi, namun itulah bagian dari pembelajaran dan semua peserta terlihat senang melakukan kegiatan tersebut, serta tidak ada yang mengalami cedera. Kami merasa beruntung bisa mencoba dan belajar diving dengan orang-orang yang memang kompeten di bidang tersebut.
Tepat di sebelah tempat kami melakukan Discovery Diving merupakan tempat nongkrongnya penyu. Setiap Sore sebelum Maghrib, banyak penyu berkumpul di spot tersebut untuk menyantap rumput laut yang memang merupakan salah satu makanan favorit mereka. Kami tidak melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan mahluk yang mulai terancam punah tersebut. Sungguh beruntung karena ketika kami mampir ke sana kami langsung bertemu dengan 5 penyu dan mereka sama sekali tidak takut dengan kehadiran manusia di samping mereka.
Terlalu senang bermain di bawah laut membuat kami lupa kalau langit perlahan berubah menjadi gelap dan matahari juga sudah mulai siap untuk beristirahat. Kali ini kami pulang kembali ke Derawan Fisheries dari Derawan Dive Resort dengan berjalan kaki, sekalian berjalan menyusuri perkampungan di Pulau Derawan ini.
Saat malam, Derawan tetap mempesona. Kenapa bisa seperti itu? Derawan pada malam hari beratapkan bintang-bintang yang terasa sangat dekat dengan penginapan kami. Hampir setiap malam kami beristirahat sangat larut demi menikmati indahnya bintang-bintang tersebut dan mengabadikan moment tersebut.
Berbeda dengan malam-malam sebelumnya, malam ini bintang terlihat lebih indah. Demi memanfaatkan malam terakhir di Derawan ini, beberapa dari kami langsung mengeluarkan kamera untuk mengambil foto Bima Sakti atau lebih sering dikenal dengan nama Milky Way. Kami harus menunggu tengah malam agar hasil foto yang didapatkan benar-benar maksimal. Malam itu hasil tangkapan Milky Way-nya cukup bagus dan tanpa tersadar waktu sudah menunjukkan pukul 02:00 WITA. Kami lupa kalau pagi nanti sesuatu yang BESAR sudah menanti untuk dikunjungi.
Difficult roads often lead to Beautiful Destinations
— Unknown
For More Info about Derawan Fisheries Harry Gunawan (Owner) Water Cottages and Tour Operator Handphone: 081351319338 Email: [email protected]