Pulau Bawean: Surga Kecil di Utara Jawa Timur
Belakangan ini sering sekali muncul tulisan atau postingan di sosial media “kalo lo jalan ke suatu objek wisata yang masih bagus dan asri, jangan di share nanti dirusak sama anak alay”. Intinya adalah himbauan untuk mengajak kita para traveler untuk tidak membagi-bagikan postingan baik berupa blog post atau foto-foto tempat wisata tersebut di Instagram. Himbauan atau ajakan tersebut memang bukan tanpa alasan, himbauan tersebut muncul karena belakangan ini banyal bermunculan “traveler dadakan” yang suka berjalan-jalan namun tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang bagaimana cara menjaga objek wisata tersebut.
Salah satu contoh perusakan yang paling sering terjadi tanpa disadari adalah menginjak karang. Banyak yang menganggap menginjak karang itu sebagai hal yang biasa. Terkadang dengan santainya para traveler tersebut beristirahat diatas karang ketika sudah lelah melakukan snorkeling. Itu hanyalah satu contoh dari sekian banyak kejadian pengerusakan alam yang terjadi.
Di tengah fenomena tersebut, Dailyvoyagers percaya kalau voyagers sekalian bukanlah tipe traveler yang seperti itu. Dailyvoyagers yakin kalau voyagers semua merupakan traveler yang bertanggung jawab, yang akan menjaga objek-objek wisata indah yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini, Dailyvoyagers ingin membagikan sedikit informasi mengenai keindahan wisata Pulau Bawean.
Sebuah perbincangan singkat terjadi antara tim Dailyvoyagers dan seorang traveler. “Mau Kemana Mas?”, tanya seorang traveler wanita yang sedang duduk bersama 3 orang temannya kepada saya di Stasiun Pasar Turi. Dengan manis saya menjawab, “Mau ke Bawean Mbak.”. “Hah? kemana mas” Bawean? itu apa? Gunung? atau Pulau?”, itulah pertanyaan lanjutan dari traveler tersebut dan dari percakapan tersebut saya sedikit berkesimpulan kalau masih banyak orang yang belum tau keindahan Bawean, jangankan keindahannya, Bawean itu objek wisata seperti apa juga mereka belum tau. Umumnya di Jawa Timur orang hanya tau Kawah Ijen atau Gunung Semeru.
Bawean merupakan sebuah pulau yang terletak kurang lebih 120 KM di Utara Gresik. Pulau nya tidak begitu besar dan secara administratif berada di bawah Kabupaten Gresik. Kalau saya boleh umpamakan, Bawean ini adalah “Karimun Jawa”-nya Jawa Timur. Pulau Bawean juga merupakan bagian dari segitiga Masalembo, selain dari kota Majene dan Kepulauan Tengah. Buat yang belum tau apa itu Masalembo, Masalembo merupakan Segitiga Bermuda-nya Indoneisa, jadi kalau di tarik garis dari Kota Majene ke Bawean Lalu di Lanjut ke Pulau Tengah maka akan membentuk sebuah segitiga dimana segitiga tersebutlah yang dinamakan dengan Masalembo.
Kembali lagi ke Bawean, di Pulau Bawean ini terdapat dua wilayah yaitu Sangkapura dan Tambak. namun Wilayah yang paling banyak dihuni adalah wilayah Sangkapura. Nama Bawean sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Ba (Cahaya), We (Matahari), an (ada). Jadi Bawean bisa diartikan sebagai pulau dimana terdapat cahaya. Nama Tersebut memang bukan sembarang nama karena memang sesuai. Bawean memiliki tempat dimana kita bisa menyaksikan matahari bersinar dan terbenam secara jelas, bahkan kita bisa melihat matahari terbenam dan munculnya bulan di waktu yang bersamaan.
Trus apa aja sih yang spesial dari Bawean? di Bawean itu terdapat hewan endemik atau hewan yang hanya bisa kita liat di Pulau Bawean yaitu Rusa Bawean dengan nama ilmiah Axis Kuhli. Yang membedakan Rusa ini dari rusa yang umumnya kita jumpai seperti di Istana Bogor adalah tubuhnya yang lebih kecil. Rusa Bawean umumnya berukuran tinggi 60-70 cm dan memiliki panjang 100-115 cm.
Hewan ini masuk ke dalam salah satu satwa yang terancam punah. Rusa Bawean juga menghindari kontak dengan manusia dan Rusa Bawean termasuk dalam hewan Nokturnal sehingga kita akan sedikit kesulitan apabila ingin melihatnya di siang hari. Lalu bagaimana dengan lautnya? saya mau bilang kalau laut di Bawean itu JUARAAAAA. Terdapat satu spot yang dinamakan Karang Ce’et dimana di daerah tersebut sangat luas dan karang-karang di sana masih tumbuh subur dan berwarna-warni, pokoknya sangat memanjakan mata.
Di Bawean juga terdapat beberapa pulau satelit yang tidak berpenghuni seperti Pulau Selayar, Pulau Noko Selayar, Pulau Gili Noko dan Gili Timur. Pulau-pulau tersebut merupakan lokasi yang sangat cocok kalau voyagers sekalian ingin melakukan “foto-foto cantik”. Di Bawean juga terdapat danau yang terbentuk akibat letusan Gunung berapi (Caldera) yaitu Danau Kastoba. Di Bawean juga terdapat Air Terjun yaitu air Terjun Laccar dan Patar. Untuk yang ingin menghilangkan rasa pegal-pegal setelah berkeliling Pulau Bawean bisa mencoba berendam di Kebun Daya atau Taubat. Kedua nama tersebut adalah tempat pemandian air panas yang terkenal disana.
Bisa dibilang Pulau ini sangat komplit dan benar-benar menawarkan wisata alam yang luar biasa. Sangat sayang rasanya kalau voyagers sekalian tidak menyempatkan waktu untuk main ke sana. Untuk yang ingin ke Bawean, voyagers sekalian bisa berangkat dari Pelabuhan Gresik dengan menggunakan Kapal Feri atau Kapal Cepat. Kalau kapal Feri harganya lebih murah namun waktu tempuhnya cukup lama yaitu 7-8 jam sedangkan harga kapal cepat lebih mahal dari Kapal Feri namun waktu tempuhnya hanya 3 jam. Harga tiket Feri ke Bawean sekitar Rp 76.000 untuk kelas ekonomi, sedangkan kapal cepat bisa sekitar Rp 150.000 untuk kelas eksekutifnya. Yang perlu juga diperhatikan saat memilih kapal adalah jadwal pulang dan berangkatnya, karena belum tentu di hari yang sama bisa ada kapal yang pulang dari dan berangkat ke Bawean. Berikut ini adalah jadwal kapal ke dan dari Bawean:
Karena letaknya yang hampir mirip seperti Karimun Jawa, maka kasus tidak bisa menyebrang karena ombak tinggi sangat mungkin terjadi. untuk itu, proses menentukan tanggal keberangkatan dan pulang dengan memperhatikan Iklim dan cuaca sangatlah diperlukan. Oh iya, Di Bawean ini juga sedang dibangun Bandara Kecil sehingga nanti kita bisa menggunakan pesawat ke sini tanpa terlalu meikirkan tingginya ombak. Bandara tersebut sudah dibangun sejak lama namun sayangnya sampai sekarang belum juga rampung. Diperkirakan Mei Tahun 2016 pembangunan bandara tersebut sudah selesai sehingga voyagers sekalian bisa dengan nyaman terbang ke Bawean. Selamat berlibur ke Pulau Bawean. Tetap jaga kebersihan dan keasrian pulau ini ya.
Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller
–IBN Battuta