Kawah Ijen : Antara Perjuangan dan Balasan
Pesona pulau jawa bagian timur memang sungguh menarik. Terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ini memiliki ketinggian sekitar 2.443 meter diatas permukaan air laut. Gunung ijen memiliki kawah yang fenomenal dan menjadi tujuanĀ traveler baik dalam maupun luar negeri.
untuk rute tracking bisa dimulai dari Banyuwangi atau Bondowoso menuju Paltuding. Paltuding ini merupakan start untuk memulai pendakian menuju Kawah Ijen. Di Paltuding ini juga menyediakan beberapa fasilitas seperti penyewaan alat-alat pendakian, home stay, resto dan camping ground bagi yang ingin mendirikan tenda sebelum melakukan tracking.
Jalur yang ditempuh menuju kawah ijen sekitar 3 KM dari Paltuding. Tidak begitu jauh memang, namun medan yang berdebu tebal dan naik turun mewajibkan para voyagers untuk mengenakan masker atau kaca mata agar debu tidak mengganggu selama perjalanan.
Ada beberapa pos peristirahatan untuk sekedar berhenti minum dan mengembalikan tenaga, dan hanya ada 1 pos pemberhentian bernama Pos Bunder yang mana di pos ini terdapat tempat penjualan souvenir serta makanan dan minuman tapi tidak ada fasilitas toilet di sini.
Jalur dari Pos Bunder menuju Kawah Ijen agak berbeda dengan medan sebelumnya dari paltuding yang memang sedikit membutuhkan tenaga untuk menanjak. Di jalur ini sudah mulai landai namun tetap wajib hati-hati dikarenakan di samping jalur yang dilewati adalah jurang bebatuan.
Hanya sekitar 500 meter menuju kawah dan voyagers akan langsung disuguhkan pemandangan kawah sulfur besar dan bukit berdinding belerang serta penambang belerang yang gagah perkasa memikul hasil tambangnya.
Bagi voyagers yang beruntung akan bertemu dengan blue fire (api biru) yang hanya ada di 2 tempt di dunia, salah satunya adalah di Kawah Ijen ini. Untuk bertemu dengan blue fire biasanya voyagers harus memulai tracking dari jam 2 dini hari. Sayangnya saat tim dailyvoyagers berkunjung minggu kemarin, aktifitas Kawah Ijen sedang meningkat, sehingga pendaki hanya diperbolehkan memulai pendakian dari jam 4 pagi.
Tak apa tidak bisa melihat blue fire, dengan suguhan pemandangan sepanjang jalur tracking yang luar biasa, keindahan jejeran gunung seperti Gunung Raung yang belakangan ini sempat aktif, dan Gunung Cemara serta deretan perbukitan yang masih terjaga kealamiannya membuat hati yang lelah selama pendakian terbayar dengan apa yang kita lihat.
Terlebih keinginan mencapai puncak untuk melihat indahnya Kawah Ijen dan bisa melihat sun rise pertama dari timur pulau jawa. Aaaah rasanya, terbayar sudah kelelahan dan rasa dingin yang menusuk badan ini.