One Day Trip ke Wana Wisata Edukasi Penangkaran Rusa Cariu, Bogor
Wisata edukasi bisa menjadi pilihan untuk mengisi liburan akhir pekan, salah satunya dengan berinteraksi langsung dengan rusa di Bogor, Jawa Barat. Kondisi geografis Bogor yang terdiri dari perbukitan, gunung, sawah, aliran sungai dan hutan membuat kota ini kaya akan berbagai wisata alam. Termasuk salah satunya wisata terpendam, Wisata edukasi Penangkaran Rusa yang terletak di Desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor, Jawa barat.
Untuk masuk ke wana wisata yang terletak di ujung timur Bogor ini voyagers cukup membayar Rp 8000,-/orang. Jembatan gantung sepanjang 30 meter akan menyambut setiap pengunjung yang datang. Jembatan ini dibangun di atas Sungai Cibet, bagian dari daerah aliran sungai Citarum. Indahnya panorama alam dan kesejukan umumnya membuat beberapa pengunjung berhenti sejenak di atas jembatan ini.
Penangkaran Rusa ini terkenal dengan nama Cariu karena memang dulunya terletak di Kecamatan Cariu, Bogor. Namun setelah pemekaran wilayah, area ini termasuk ke dalam Kecamatan Tanjung Sari. Untuk sampai ke tempat Penangkaran rusa, voyagers harus menyusuri perbukitan hutan lindung. Jarak dari pintu masuk sampai ke penangkaran rusa kurang lebih 200 Meter.
Total luas hutan konservasi yang dikelola perhutani ini mencapai lebih dari 3000 hektar dan luas hutan yang digunakan untuk penangkaran rusa kurang lebih 5 hektar. Penangkaran rusa ini didirikan sejak tahun 1984, menjadi hutan lindung pada tahun 1993 dan baru dibuka menjadi wisata penangkaran rusa sejak tahun 2002.
Sebelum memasuki penangkaran Rusa, papan edukasi terpampang jelas di lapangan sehingga voyagers bisa tahu jenis-jenis rusa apa saja yang bisa voyagers temui. Oh ya, pastikan voyagers menggunakan alas kaki yang nyaman ya karena medan yang dilewati adalah tanah yang cenderung berbatu. Jangan lupa juga untuk membawa lotion anti nyamuk karena banyak sekali nyamuk yang siap mengincar voyagers di sini.
Kembali lagi ke bahasan utama, tidak jauh dari papan edukasi sudah terlihat menara penangkaran, dari tempat inilah voyagers dapat melihat rusa lebih dekat. Voyagers juga bisa memberi makan rusa dari tempat ini, petugas sudah menyediakan ubi yang siap dimakan oleh rusa dengan harga Rp 10.000,-/ember. Saat ini ada 79 ekor Rusa yang ada di penangkaran. Rusa-rusa ini didatangkan dari Ranca Upas Bandung, Blitar, Surabaya, dan Bogor.
Populasi terbanyak ditempati oleh Cervus timorensis atau Rusa Jawa, Rusa endemik Indonesia ini diperkirakan berasal dari Jawa dan Bali, jumlahnya mencapai 50 ekor. Populasi yang paling sedikit di sini adalah rusa totol atau Axis axis yang jumlahnya hanya 7 ekor. Rusa-rusa ini diberi makan 2 kali sehari yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Sementara obat cacing rutin diberikan kepada rusa setiap 3 bukan sekali.
Penangkaran ini dibuka untuk umum atas desakan masyarakat. Keistimewaan di penangkaran ini voyagers dapat berinteraksi langsung dengan rusa tanpa pagar pembatas. Cara membedakan antara rusa betina dan jantan sangatlah mudah, apabila voyagers melihat Rusa yang bertanduk maka dapat dipastikan bahwa rusa tersebut berjenis kelamin jantan. Semakin panjang dan kokoh tanduknya maka semakin dewasa usianya. Kalau voyagers bertemu rusa yang tidak bertanduk maka itu adalah rusa betina.
Voyagers tidak perlu takut untuk bermain dengan hewan nokturnal ini karena mereka tidak membahayakan pengunjung hanya saja Voyagers harus sedikit berhati-hati saat ingin memberi makan rusa-rusa tersebut. Jangan membawa kantung plastik di dekat rusa apabila ingin memberi mereka makan karena rusa akan terus melihat anda.
Rusa-rusa akan mengira kalau masih ada makanan untuknya. Jika memang makanan sudah tidak ada maka voyagers tinggal mengangkat tangan untuk menunjukkan kalau tangan kita sudah kosong. Sedikit tips tambahan, kalau ingin berkenalan dengan rusa maka mulailah menyentuh tengkuk rusa terlebih dahulu.
Populasi rusa-rusa di sini dibatasi sesuai dengan habitat aslinya. Idealnya 1 Hektar lahan menampung 10 sampai 15 ekor rusa, sehingga dari total daerah ini idealnya menampung 50-70 rusa saja. Sebenarnya masih ada 1 jenis rusa lain yang ada di Penangkaran Rusa ini yaitu Rusa bawean atau yang dikenal dengan Axis kuhlii, bentuknya lebih kecil dari rusa-rusa pada umumnya. Hanya saja voyagers mungkin akan susah untuk bertemu jenis ini karena mereka hanya keluar jam 5 sore dan itupun untuk makan.
Oh iya, rusa-rusa di sini juga dapat dibeli dengan syarat memenuhi populasi yang ada dan harus mendaftar ke perhutani setempat. Harga untuk setiap rusanya kurang 12 Juta Rupiah per ekor.
Alasan pertama mengapa tempat ini bagus untuk berwisata bersama keluarga adalah selain di tempat ini voyagers diizinkan untuk bermain bersama rusa, voyagers juga bisa piknik, dekat dengan alam tanpa kehilangan waktu berkualitas bersama keluarga. namun tetap saja primadonanya adalah bermain bersama rusa.
Mengenalkan anak (terutama yang masih kecil) dengan rusa merupakan suatu langkah edukasi yang baik, dengan mengenalkan rusa pada anak kecil berarti kita sudah memberikan bukti langsung rusa itu seperti apa, mengajarkan anak untuk tidak takut bermain bersama hewan dan juga mengajarkan bagaimana memperlakukan binatang dengan baik dan penuh kasih sayang.
Alasan kedua adalah tidak diperlukan waktu yang lama untuk ke tempat ini, cukup dengan berangkat pagi dan pulang di sore hari (One day Trip) sehingga kita tidak perlu cuti untuk mengajak sanak keluarga ke sini.
Cara Menuju Ke Penangkaran Rusa
Untuk menuju ke tempat ini voyagers bisa mengambil jalur ke Cibubur kemudian ke Cileungsi melewati Taman Buah Mekarsari. Dari Taman Buah Mekarsari kemudian ke arah Jonggol sampai akhirnya ke Cariu. Kalau mau ke Tempat ini usahakan berangkat pagi untuk menghindari kemacetan. Titik kemacetan umumnya berada di Cibubur dan di depan Taman buah Mekarsari.
The traveler sees what he sees, the tourist sees what he has come to see.
--Gilbert Chesterton