10 Alasan Kenapa Kamu Harus Mencoba Traveling Seorang Diri
Meskipun traveling sendirian terdengar menakutkan, namun kadang-kadang teman perjalanan yang terbaik yang bisa kita dapatkan adalah diri kita sendiri. Kebanyakan orang yang berpikir kalau traveling seorang diri itu menakutkan pasti karena dia belum pernah mencobanya.
Traveling seorang diri atau yang biasa disebut dengan Solo Travel itu sebenarnya lebih mudah lho dari yang kita bayangkan, jauh lebih bebas, dan tentu bisa mendapatkan pengalaman luar biasa yang mungkin belum pernah kita temukan. Dulunya penulis juga tidak suka bepergian sendirian, namun setelah membuka hati dan pikiran lebih lebar, mulai mencoba dan mendapatkan pengalaman pribadi yang luar biasa, penulis pun mulai jatuh cinta dengan Solo Travel dan penulis bukanlah satu-satunya orang yang melakukan hal tersebut.
Dalam beberapa tahun belakangan, ketertarikan akan solo travel meningkat tajam. Hal ini membuat segmen traveling yang satu ini juga mendapatkan perhatian khusus di Industri Traveling. Buat voyagers yang ingin mencobanya tapi takut, pernah melakukannya sekali namun mendapat pengalaman buruk dan bersumpah untuk tidak mencobanya lagi, atau bahkan tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran untuk pergi bersama orang yang tidak kita kenal, sekarang ini adalah waktu yang paling tepat untuk mempertimbangkannya kembali.
Cobalah mulai mengubah mindset kalian dan mulailah berpikir seperti ini: Kita hidup hanya sekali dengan waktu & uang yang terbatas untuk Traveling. Jadi kenapa tidak kita sesuaikan waktu & uang tersebut sesuai pilihan kita pribadi sehingga kita bisa memaksimalkan kepuasan kita.
Jika itu belum bisa meyakinkan voyagers semua, berikut ini 10 alasan kenapa kamu harus mempertimbangkan untuk bepergian sendirian:
-
- Traveling Seorang Diri itu Membuat Kita Lebih Mudah untuk Menyusun Rencana Perjalanan.
Voyagers pasti memiliki daftar tempat atau negara yang ingin di kunjungi, tapi terkadang itu hanya menjadi sebuah daftar yang bisa kita lihat tanpa bisa direalisasikan. Kenapa bisa seperti itu? Karena sering kali kita menunggu teman untuk pergi bersama ke tempat tersebut, kita enggan untuk pergi sendiri.Setiap orang memiliki jadwal yang berbeda, kondisi keuangan yang berbeda dan juga ketertarikan akan suatu objek wisata yang berbeda pula. Jadi menunggu waktu yang tepat untuk bepergian bersama orang yang dianggap tepat ke Air Terjun Niagara, melihat indahnya dan megahnya Gereja Katedral di Cologne, atau backpacking keliling Eropa hanyalah buang-buang waktu.
Akan berbeda bila kita bepergian sendiri, hanya kebutuhan kitalah yang menjadi perhatian kita dan yang paling seru adalah bahkan kita bisa merencanakan sesuatu pada detik-detik terakhir tanpa harus memperdulikan orang lain.
Jadi pergilah dan mulailah mencoba dengan wisata satu hari ke desa / kota kecil terdekat atau mungkin bisa langsung bertamasya keliling Eropa selama 1 bulan penuh — Ingat, ini adalah hidupmu yang harus kamu jalani dan nikmati, kamu pantas mendapatkan pengalaman perjalanan yang kamu inginkan. Dailyvoyagers tidak menyarankan voyagers untuk selalu bepergian sendirian, namun sangat disayangkan apabila voyagers tidak bisa bepergian hanya karena teman yang tidak bisa pergi bersama voyagers.
- Semua waktu adalah “Me Time”.
Hidup di dunia yang sekarang ini penuh dengan “gangguan digital” kadang membuat kita bosan. Kita terkadang ingin mencoba untuk sendiri dan menikmati hidup. Untungnya, Solo Travel menawarkan ruang dan waktu untuk kita bisa menikmati waktu kita yang berharga ini.Sendiri saat melakukan perjalanan akan memberikan kesempatan untuk melakukan refleksi akan kehidupan kita. Beberapa orang memang memiliki keengganan untuk melakukan beberapa hal sendiri, namun memberikan diri kita waktu untuk sendiri, terutama untuk beberapa waktu adalah sebuah hadiah untuk diri kita pribadi.
Lalu apa lagi? Kita bisa belajar tentang diri kita sendiri dengan cara yang hampir tidak mungkin bisa kita dapatkan ketika kita sedang berada ditengah-tengah rutinitas normal. Kita bisa mendapat suatu ketertarikan baru saat jalan-jalan, kita juga bisa berinteraksi dengan orang-orang asing yang mungkin tidak akan pernah kita lakukan jika kita di rumah.
Terkadang solo travel juga bisa membuka pikiran kita tentang masa depan seperti hal apa yang ingin kita perbuat setelah selesai melakukan perjalanan dan tidak jarang kita bisa menemukan jawaban atas permasalahan-permasalahan yang sedang kita hadapi. Setiap orang berhak mendapat kesempatan untuk memiliki waktu berkualitas untuk dirinya sendiri, dan Solo Travel menawarkan kondisi sempurna untuk introspeksi.
- Kita adalah Raja dari Rencana Perjalanan yang Kita Buat.
Jika voyagers pernah merencanakan sebuah liburan bersama seseorang atau sekumpulan orang, seringkali perdebatan diawali dengan penentuan tanggal. Tidak hanya itu, selanjutnya mungkin voyagers akan berdebat soal di mana akan menginap, apa saja menu makanannya, siapa yang membuat rencana perjalanan dan banyak lagi masalah yang terkadang tidak terlalu penting untuk diperdebatkan. Waktu hanya dihabiskan untuk kompromi dan bernegosiasi.Dari pada seperti itu, kenapa voyagers tidak merencanakan semuanya sendiri tanpa adanya interfensi dari orang lain? Voyagers bisa dengan bebas menghabiskan waktu 3 hari di pantai tanpa melakukan apapun atau mengunjungi 10 museum pada akhir pekan.
Semuanya bisa voyagers lakukan tanpa paksaan. Voyagers juga bisa menentukan waktu tidur, makan apa saja yang voyagers suka, pokoknya voyagers bisa melakukan apapun yang voyagers suka. Traveling itu haruslah santai dan tidak ada traveling yang lebih santai dari traveling yang kita lakukan sendiri. Kita bahkan tidak harus selalu merencanakan hal yang ingin kita lakukan, kita bsa melakukannya secara spontan.
- Mendapatkan Teman Baru (Jika Kita Mau).
Tidak diragukan lagi, salah satu hal yang dicegah dari Solo Travel adalah ketakutan akan perasaan kesepian. Sebenarnya, perasaan tersebut tidak akan voyagers dapatkan bila voyagers melakukan hal yang tepat. Misalnya dalam soal makan, voyagers bisa mencari restoran atau bar dimana voyagers bisa makan, minum dan berinteraksi dengan orang lain di sana. Kalau ingin berinteraksi dengan penduduk lokal, kita hanya perlu makan di warung pinggir jalan atau kaki lima.Jika voyagers pergi ke luar negeri, terkadang berbicara dengan bahasa asal voyagers sendiri bisa membantu untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak jarang kita melihat turis yang berbincang seru dengan seorang warga padahal keduanya berbicara bahasa yang berbeda atau bahkan hanya menggunakan bahasa tubuh. Peristiwa tersebut sering kali menimbulkan decak tawa dan keakraban.
Seorang Solo Traveler memiliki daya tarik tersendiri, umumnya orang-orang ingin mendengar cerita yang telah kita lalui, di situ lah salah satu letak kemudahan untuk mengakrabkan diri dengan orang lain. Namun jika voyagers tidak ingin membangun hubungan sosial, Solo Travel juga bisa membuat voyagers sebagai seorang yang anti sosial, semua terserah voyagers mau memilih menjadi seperti apa.
- Pengalaman yang Kita dapat akan Lebih Berarti.
Memang banyak keuntungan yang bisa voyagers dapatkan ketika pergi bersama teman-teman atau orang yang kita sayang, tapi orang lain juga sering menjadi gangguan saat kita bepergian. Mencoba menjalin hubungan dengan seseorang dari negara lain atau mencoba untuk menjelajahi museum baru, pengalaman yang kita dapatkan ketika Traveling seorang diri cenderung terasa lebih mendalam, dan kenangan tersebut cenderung bertahan lebih lama.Saat kita bepergian dengan orang lain, perjalanan tersebut lebih ke berbagi pengalaman, yang bisa saja itu pengalaman yang baik atau sebaliknya. Jika sebuah perjalanan adalah soal menghabiskan waktu dengan orang yang kita kenal, maka pergilah bersama. tapi jika kita ingin lebih dekat dengan sebuah daerah dan orang-orang di sana, pertimbangkan untuk pergi seorang diri.
- Menumbuhkan Rasa Percaya Diri.
Saat memulai perjalanan seorang diri pasti kita merasa sedikit gugup atau bahkan sangat gugup, tapi setelah perjalanan tersebut selesai, tidak ada hal lain yang bisa membuat diri kita lebih percaya diri dari menaklukkan dunia seorang diri. Berhasil memesan makanan yang kurang enak di Jerman, Belajar bahasa gaul dalam bahasa Inggris, ngobrol dengan petani di Pasar di Vermont, berteman dengan teman baru di Hong Kong, mencoba kereta cepat di beberapa negara, hal tersebut adalah beberapa penghargaan yang bisa voyagers dapatkan saat bertualang seorang diri. Memang menyenangkan memiliki seseorang yang dapat diandalkan saat melakukan perjalanan, namun akan lebih memuaskan lagi kalau orang tersebut adalah diri kita sendiri.Semakin sering kita melakukan Traveling Seorang Diri, semakin kita akan terbiasa. Kita dapat mengatasi setiap tantangan dengan penuh percaya diri. Tidak ada menu dengan Bahasa Inggris di Bangkok? Tidak masalah. Penerbangan tertunda di Perancis? Santai saja.
Harus menginap di bandara? kita tetap bisa tidur dengan nyenyak. Tentu saja, semakin kita percaya diri saat pergi sendirian, maka semakin kita menganggap tempat-tempat tersebut seperti rumah sendiri. Kepercayaan diri tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan kita nanti, saat masalah kecil mulai muncul dalam kehidupan kita, kita dapat dengan mudah memperingatkan diri kita bahwa kita sudah berhasil menaklukkan banyak permasalahan di berbagai belahan dunia. Hal tersebut akan mengubah cara pandang kita dalam menghadapi sebuah masalah.
- Menempa Kita menjadi Traveler yang Lebih Baik.
Bepergian seorang diri membuat kita menjadi seorang pengamat orang lain dan tempat sekitar yang baik, yang pada akhirnya bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan lebih peduli. Menjadi seorang Solo Traveler berarti sudah siap menjadi “Orang luar” yang harus berinteraksi dengan suatu tempat yang baru, dimana hal tersebut akan membuat kita menyesuaikan diri dengan cara yang berbeda-beda di setiap daerah.Perubahan-perubahan di setiap daerah tersebut merupakan perubahan yang positif untuk kita, karena kita berusaha untuk masuk dan diterima di tempat tersebut. Semakin sering kita melakukan perjalanan seorang diri maka kita akan semakin peka dan lebih sabar dalam menghadapi sekitar.
Bepergian seorang diri juga memberi kita waktu untuk benar-benar mendokumentasikan dan merefleksikan perjalanan kita. Jika kita ingin menghabiskan sore hari untuk memburu sunset, kita bisa melakukan itu. Jika kita ingin menghabiskan 30 menit setiap malam untuk menulis tentang apa saja yang kita dapatkan pada hari tersebut, kita bisa menentukan waktu tersebut. Di masa yang akan datang, kenangan-kenangan selama perjalanan ini akan sama berharganya dengan perjalanan-perjalanan tersebut.
- Menyesuaikan dengan Budget yang dimiliki.
Uang selalu menjadi salah satu masalah ketika kita ingin bepergian, dan setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam hal berbelanja dan menghabiskan uang. Jadi akan lebih mudah untuk menyesuaikan antara perjalanan dengan uang yang kita miliki pribadi dibandingkan pergi bersama-sama.Meskipun kita berbagi biaya bersama dengan pasangan kita atau dengan teman perjalanan kita sekalipun, tapi pasti kita akan memiliki pandangan yang berbeda untuk menghabiskan uang yang dikumpulkan bersama tersebut, salah satunya adalah dalam hal memilih hotel untuk menginap.
Dan kita mungkin saja menghabiskan uang yang berbeda dari satu perjalanan ke perjalanan berikutnya. Sebagai contoh, jika kita ingin memulai dengan petualangan di Gastronomic Michelin, Tokyo, kita bisa memilih untuk menginap di tempat yang lebih murah dari yang biasanya. Akan jauh lebih mudah untuk membuat rincian biaya perjalanan dan menghabiskan uang sesuai dengan rencana tersebut dibandingkan mengeluarkan uang yang terlalu banyak karena kita bepergian dengan seseorang yang memiliki selera yang mewah.
- Mendapatkan Kepuasan Lebih di Akhir Perjalanan.
Dailyvoyagers berani bertaruh kalau kalian pasti pernah bepergian paling tidak dengan satu orang dan salah satu dari kalian pasti merasakan kekecewaan dari perjalanan tersebut. Entah karena salah satunya ingin menghabiskan waktu lebih banyak di gunung ketimbang di air, atau salah satu dari kalian terlalu lama berbelanja sehingga harus terburu-buru mengejar penerbangan dan akhirnya ada barang yang tertinggal, dan masih banyak lagi masalah lainnya.Tidak peduli besar atau kecil, masalah dapat muncul ketika pergi bersama.
Ketika kita pergi sendiri, resiko-resiko tersebut akan cenderung berkurang karena yang kita utamakan adalah kebahagiaan pribadi kita. Apa kamu akan merasa tidak enak kalau baru tidur di pagi hari? Tentu tidak. Akankah kita menggerutu karena terlalu lama menghabiskan waktu di Museum? pastilah tidak. Apakah akan terasa seperti buang-buang waktu jika kita hanya ingin duduk di kafe berjam-jam? tidak pula.Ketika kita menjadikan diri kita sang pengambil keputusan saat melakukan perjalanan, kita telah mengurangi resiko untuk mendapatkan kekecewaan dan membuat perjalanan tanpa drama yang dimana itu merupakan hal yang bagus untuk membuat perjalanan kita lebih santai dan memuaskan.
- Kita akan Mendapatkan Jawaban untuk Sebuah Pertanyaan Penting.
Jika voyagers belum pernah melakukan traveling seorang diri karena pikiran pertama kalian adalah, “apa yang bisa saya lakukan bila saya seorang diri?”. Maka Dailyvoyagers sarankan untuk segera melakukannya. Untuk menambahkan yang sudah disebutkan di atas,Berikut adalah hal yang bisa kita dapatkan, kita bisa melamun, kita bisa membaca, kita bisa mendapat petualangan seru, kita bisa mencoba makanan baru, kita bisa masuk ke lingkungan baru, kita belajar bahasa asing, kita akan mulai berpikir mau kemana kita untuk perjalanan berikutnya, kita akan berkomunikasi dengan orang asing, kita akan berani mengambil resiko, kita bisa membeli cinderamata, kita akan belajar tentang sejarah dan buadaya suatu daerah, kita bisa berjalan-jalan di taman, mengeksplor kota dengan menggunakan motor dan banyak hal lainnya. Memang dalam faktanya, banyak hal yang bisa kita lakukan ketika kita bepergian seorang diri dibandingkan bila kita melakukannya bersama orang lain.
- Traveling Seorang Diri itu Membuat Kita Lebih Mudah untuk Menyusun Rencana Perjalanan.
Source: Fodors
Solo Travel not only pushes you out of your comfort zone. It also Pushes you out of the zone of others expectations
–Suzy Strutner