Ini Rute yang Harus Kamu Lewati Kalau ke Merbabu via Cuntel
Mungkin voyagers di sini ada yang pernah ke Merbabu via jalur Cuntel dan mungkin juga ada yang belum pernah. Secara umum dapat dikatakan kalau Jalur Cuntel merupakan jalur yang cukup nyaman untuk dilalui bila dibandingkan dengan Wekas ataupun Selo.
Kalau di Jalur Selo kita harus membawa air dari bawah karena tidak akan ada air selama kita melakukan pendakian lewat jalur tersebut, beda halnya dengan Cuntel yang memiliki beberapa Water Station.
Sedangkan bila dibandingkan dengan Wekas, kurang lebih karakteristiknya sama dan kedua jalur ini bisa saling bertemu setelah Puncak Menara. Okay, buat kamu yang belum pernah dan ingin mendaki Merbabu Via Cuntel maka berikut adalah beberapa pos yang harus kamu lewati:
Base Camp Cuntel (1610 MDPL)
Pos pertama ialah Base Camp Cuntel. Basecamp Cuntel atau yang lebih dikenal dengan nama Basecamp Manggala ini terletak di antara perkampungan warga. Manggala sendiri merupakan singkatan dari Merbabu Manunggal Pecinta Alam) yang memiliki alamat lengkap di Jl. Umbul Songo KM 3, Desa Cuntel, RT 01/RW 01, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Di tempat ini pendaki bisa bermalam atau sekedar menumpang untuk beristirahat sebelum atau setelah melakukan pendakian. Basecamp Manggala mampu menampung kurang lebih 50-60 Pendaki di dalamnya dan tempat ini memiliki 2 kamar mandi dan 1 dapur.
Biaya pendaftaran SIMAKSI via cuntel kalau tidak salah adalah Rp 10.000/orang. Untuk yang membawa kendaraan, bisa diparkir di Basecamp ini karena memang tempat ini memiliki parkiran yang cukup luas. Jika merasa lapar, kita juga bisa lho memesan makanan di sini. Ayo periksa dan siapkan semua yang kamu butuhkan sebelum pendakian di Base Camp ini.
Pos 1 (2165 MDPL)
Dari Basecamp Cuntel menuju Pos 1 memakan waktu kurang lebih 1 – 1,5 jam tergantung dari kecepatan masing-masing pendaki. Pos 1 ini diberi nama Watu Putut. Jalur dari Basecamp Cuntel menuju Watu Putut masih sangat mudah karena masih melalui beberapa rumah warga dan jalannya tidak terlalu menanjak.
Setibanya di Pos 1, voyagers akan menemukan sebuah shelter yang bisa kalian gunakan untuk beristirahat. Ukurannya memang tidak terlalu besar namun keberadaannya sangat berguna terutama dikala hujan. Biasanya, saat masih di Basecamp Cuntel kita akan diberi pesan untuk tidak membuang air besar di Pos ini.
Di Pos 1 ini pemandangan yang kita lihat belum begitu spesial. Sebenarnya sebelum sampai ke Pos 1 ini kita akan melewati 2 Pos bayangan yaitu Pos Bayangan 1 (1858 MDPL) atau yang bisa disebut Dalan Tengah dan yang berikutnya adalah Pos Bayangan 2 (2063 MDPL) atau biasa disebut Gumuk. Beberapa meter sebelum sampai ke Pos Bayangan 2 kita bisa menemukan tempat penampungan air yang bisa kita gunakan untuk mengisi botol atau galon air yang kita bawa.
Pos 2 (2300 MDPL)
Kedokan, itulah bagaimana Pos 2 biasa disebut. Pos 1 ke Pos 2 bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit. Jalan menuju pos 2 akan melewati banyak semak. Kalau di Pos 1 terdapat Shelter untuk berteduh, lain halnya dengan di Pos 2.
Di Pos 2 hanya ada tanah lapang yang cukup lebar dan bertingkat dengan Pohon-pohon tinggi dan besar sebagai pelindung dari cahaya matahari langsung. Karena tempatnya yang lebar maka tempat ini sangat cocok untuk untuk membuka tenda meskipun memang Pos ini bukan diperuntukkan untuk camp ground.
Pos 3 (2458 MDPL)
Pos 3 atau yang biasa disebut dengan Kergo Pasar merupakan tempat yang paling ideal untuk mendirikan tenda dan bermalam (camping ground). Tempat ini sangat besar dan mampu menampung lebih dari 50 tenda dengan kapasitas 4 orang.
Bagaimana pemandangan di Pos 3 ini? Mulai dari Pos 3 ini pemandangan sudah mulai memukau mata. Dari pos 3 ini kita bisa melihat kurang lebih 5 gunung bila kondisi langit cerah, dimulai dari yang terdekat yaitu Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo, lalu sedikit lebih jauh ada “Si Kembar” Sundoro & Sumbing dan yang terjauh adalah Gunung Lawu.
Kergo Pasar merupakan Salah satu spot terbaik untuk menikmati Sunset. Kalau beruntung kamu bisa melihat Golden Sunset di sini. Dari sini juga kita bisa melihat sebuah puncak dengan Antena Pemancar di atasnya, itulah pos 4.
Buat yang baru pertama kali mendaki Merbabu, mereka sering kali tertipu atau bahasa kerennya di php-in oleh puncak tersebut dan menganggap bahwa Pos Menara (pos 4) adalah puncaknya. Memang terlihat seolah tidak ada puncak lain lagi selain puncak tersebut, padahal faktanya adalah puncak lainnya hanya tertutup oleh puncak Menara bila dilihat dari Pos 3.
Pos 4 (2883 MDPL)
Perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4 memakan waktu 45 menit. Track dari Pos 3 ini cukup terjal dan akan cukup sulit apabila hujan. Pos 4 merupakan salah satu spot yang bagus untuk melihat sunrise. Umumnya para pendaki yang berkemah di Pos 3 akan melakukan pendakian pagi-pagi buta untuk mengejar sunrise di sini.
Dalam perjalanan ke pos 4, jalur sudah mulai terbuka, tidak begitu banyak pohon di sini sehingga kita mulai bisa melihat lautan awan. Di Pos yang biasa disebut Gunung Watu Tulis ini terdapat sebuah Pemancar Radio, itulah salah satu alasan kenapa pos ini juga bisa disebut pos Pemancar. Tidak cukup ideal untuk berkemah di sini, selain jalan yang berbatu juga karena tanahnya yang tidak rata dan lahan kosongnya yang sempit.
Kawah Gunung Kukusan (2928 MDPL)
Dari Pos 4 kita akan berjalan turun kemudian mendaki kembali sampai akhirnya tiba di Gunung Kukusan. Tidak jauh dari kawah Gunung Kukusan terdapat sebuah sungai kecil. Nah buat kamu yang sudah mulai kehabisan persediaan air maka kamu bisa mengisi ulang di sini. Air di sungai ini bisa diambil melalui pipa yang telah disediakan. Semakin menuju puncak memang pemandangan semakin luar biasa namun perjalanan akan semakin seru dan melelahkan. tanjakan yang dilalui pun akan semakin menantang.
Tanjakan Setan
Setelah melewati Kawah Gunung Kukusan maka kita akan langsung disambut oleh Tanjakan Setan. Ini merupakan jalur yang paling seru. Kenapa seru? Karena tanjakan ini sangat terjal dan buat yang belum terbiasa mendaki umumnya akan sangat mebutuhkan pertolongan di sini.
Sebenarnya tanjakannya tidak panjang hanya saja kemiringan tanjakan ini yang hampir 90 derajat membuat kegigihan kita diuji. Kenapa sih tanjakan ini dinamakan setan? itu juga masih menjadi misteri untuk Dailyvoyagers. Mungkin saja nama itu diambil dari pendaki pertama yang berhasil melewati tanjakan tersebut dan langsung berteriak di Persimpangan, “Dasar TANJAKAN SETANNN!!” .
Namun seperti ada pepatah yang mengatakan, “Ada Pelangi sehabis hujan”, begitu pula halnya dengan pendakian Tanjakan Setan ini. Setelah sukses melewati Tanjakan ini kita langsung akan tiba di persimpangan yang memiliki panorama indah dimana kalau kita mengambil arah ke sebelah kiri maka kita akan menuju ke Puncak Syarif dan kalau kita mengambil arah ke Kanan maka kita akan menuju ke Puncak Trianggulasi.
Puncak Syarif (3119 MDPL)
Puncak ini adalah salah satu dari beberapa Puncak yang ada di Merbabu. Voyagers bisa sampai ke tempat ini apabila berjalan ke arah kiri Persimpangan setelah mendaki Tanjakan Setan. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 10 menit dari Persimpangan.
Puncak Syarif atau yang biasa juga disebut Gunung Pregodalem ini memiliki lahan kosong yang cukup luas dan dari sini kita bisa melihat Gagahnya Merapi dengan cukup jelas. Secangkir Kopi Hitam hangat akan menambah kenikmatan suasana di Puncak Syarif ini.
Kenteng Songo (3120 MDPL)
Kalau tadi di Persimpangan kita berjalan ke arah kiri dan sampai di Puncak Syarif, maka kalau berjalan kurang lebih selama 1,5 jam ke arah kanan akan sampailah kita ke Puncak Kenteng Songo. Konon katanya tempat ini dinamakan Kenteng Songo karena terdapat 9 Kenteng (Lubang batu) yang menampung air di kala hujan. Namun ketika tim Dailyvoyagers berkunjung ke sana hanya terdapat 3 saja, entah kemana yang 6 lagi.
Dari Puncak Kenteng Songo ini kita bisa melihat semuanya dengan jelas, ya semuanya. Kita bisa melihat gagahnya merapi yang dikelilingi awan. Kita bisa melihat Gunung Sundoro dan Sumbing dengan jelas seperti apa yang biasa kita gambar waktu kita masih SD dulu (Gambar 2 gunung dengan sawah didepannya). Dari sini juga kita bisa melihat Bukit Teletubbies Merbabu.
Puncak Trianggulasi (3142 MDPL)
Inilah puncak utama dari Gunung Merbabu, Puncak yang hanya berjarak kurang lebih 5 menit dari Puncak Kenteng Songo. Puncak yang akan membuatmu tertegun dan merasa bersyukur sudah bisa sampai ke titik tertinggi dari Gunung Merbabu.
Ya, itu tadi beberapa spot atau perhentian yang akan kamu lewati apabila melakukan pendakian via Cuntel. Semoga informasi di atas dapat berguna untuk voyagers sekalian. Tetap ingat untuk tetap menjaga kelestarian dan kebersihan alam kita. GUNUNG BUKAN TEMPAT SAMPAH.
It is not the mountain we conquer but ourselves.
–Edmund Hillary