Goa Rangko: Harta Karun Tersembunyi di Labuan Bajo
Barisan kapal nelayan yang terapung-apung juga pulau-pulau kecil yang menghiasi birunya air laut menjadi keindahan yang terlukis di kota kecil yang bernama Labuan Bajo. Ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ini menjadi salah satu tempat terbaik di bumi Flores. Tidak hanya karena potensi wisatanya, namun juga karena kehangatan dan keramahan warga lokal dalam menyambut para wisatawan. Nama Labuan Bajo semakin terkenal seiring dengan semakin populernya nama Taman Nasional Komodo di telinga para pemburu keindahan alam. Maklum saja, Labuan Bajo merupakan tempat untuk transit bagi para traveler yang ingin menuju ke Pulau Komodo dan gugusan pulau-pulau di sekitarnya.
Tapi tahukah voyagers, ternyata di daratan Labuan Bajo sendiri terdapat keindahan alam yang luar biasa yang belum banyak diketahui orang? Tempat indah tersebut bernama Goa Rangko. Seperti namanya, Goa ini terletak di Desa Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Goa Rangko merupakan sebuah goa besar yang bagian dasarnya berisikan air laut yang biru nan jernih. Bagian atas goa pun dihiasi oleh ratusan stalaktit yang menambah kecantikan dari tempat wisata ini. Bisa dibilang Goa Rangko ini semacam Private Indoor Pool yang terbentuk secara alami.
Untuk menuju Goa Rangko dari Kampung Ujung, voyagers bisa menggunakan sepeda motor. Untuk penyewaan sepeda motor, voyagers bisa menyewa di “PIPOSS Rent motor Bike”. Lokasi penyewaan motor tidak jauh dari Masjid Agung Nurul Falaq Labuan Bajo. Dari Kampung Ujung, voyagers masih harus memacu kendaraan voyagers ke arah utara selama kurang lebih 1 jam. Cukup sulit memang untuk menjangkau tempat ini, alasan pertama karena belum banyaknya informasi mengenai tempat wisata ini (belum ada di GMaps juga), alasan kedua adalah infrastruktur jalan yang masih sangat rusak dan tidak adanya transportasi darat khusus yang menuju ke desa ini.
Selama perjalanan darat menuju Desa Rangko, 4/5 jalan yang voyagers lalui adalah jalan berdebu dan berbatu yang sangat menyulitkan, semak belukar ada di kiri dan kanan jalan. Dibutuhkan tangan yang kuat dan skill mengemudi motor yang handal karena selain berbatu, kondisi jalan juga naik turun. Ada pelangi sehabis hujan, itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan perjalanan ke Desa Rangko ini. Di sisa 1/5 perjalanan alias perjalanan akhir menuju Desa Rangko isinya adalah murni keindahan. Jalanan yang voyagers lalui sudah teraspal rapi, ditambah dengan pemandangan laut yang memesona di sebelah kiri voyagers.
Jangan kaget kalau di tengah jalan menuju Desa Rangko voyagers diberhentikan oleh 1-2 orang yang berkulit hitam, itu adalah warga Desa Rangko (*Bukan penjahat lho ya). Mereka adalah warga asli Desa Rangko yang menawarkan jasa pemandu dan penyewaan kapal dari Desa Rangko menuju Goa Rangko. Cara “diberhentikan” itu juga lah yang tim Dailyvoyagers dapatkan saat berusaha menuju ke Goa Rangko ini.
Oleh warga Desa Rangko tersebut kami dibawa ke rumahnya untuk memarkirkan si Kuda Besi sebelum akhirnya kami dibawa ke Kapal Nelayan yang akan mengangkut kami menuju Goa Rangko. Harga Sewa kapal menuju Goa Rangko dari Desa Rangko berkisar antara Rp 300.000 – 350.000. Tetapi kalau voyagers bisa menawar kurang dari itu ya itu berarti rezeki kalian. Daya tampung kapal tersebut kurang lebih 10 orang (Sudah termasuk 2 awak kapal). Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 15-20 menit. Selama perjalanan voyagers akan melihat karang-karang di bawah laut yang masih sangat terjaga keasriannya. Airnya jernih banget lho.
Setibanya di pinggir pantai dekat Goa Rangko, kapal segera disandarkan. Dari situ voyagers harus berjalan lagi kurang lebih sejauh 200-300 meter sebelum tiba di bibir Goa. Dari atas sini, warna biru air yang menggoda sudah terasa memanggil-manggil kami untuk segera mencicipinya. Agak sulit untuk turun ke dalam goa ini, sehingga untuk membantu para pengunjung disediakanlah seutas tali sebagai pegangan untuk membantu turun.
Goa Rangko ini masih bersih sekali, tidak ada sampah di dalamnya. Terima kasih untuk kalian para pengunjung atau warga lokal yang sudah terus menjaga tempat ini. Waktu paling baik untuk mengunjungi tempat ini adalah sekitar pukul 12:00 – 15:00 WITA, karena pada saat itulah sinar matahari tepat masuk ke dalam Goa ini. Gradasi warna biru akan memukau mata kita saat peristiwa itu terjadi.
Di dalam goa, voyagers bisa berenang bebas. Untuk voyagers yang memiliki nyali yang tinggi, voyagers bisa mencoba untuk memanjat dinding di ujung goa yang memiliki tinggi kurang lebih 8 meter, dari atas sana voyagers bisa terjun bebas ke permukaan air. Voyagers tidak perlu khawatir akan menghajar dasar goa seusai melompat, kedalaman air di sini cukup dalam kok jadi cukup aman untuk melakukan kegiatan tersebut. Voyagers juga tidak perlu takut tenggelam karena air di sini air asin di mana air tersebut secara otomatis akan membuat voyagers terapung.
Moment berfoto di tempat ini juga jangan sampai dilewatkan karena memang tempat ini bagus dan alami. Pose tidur mengapung seperti tokoh Kentung di film “Tuyul dan Mbak Yul” rasanya selalu menjadi pose favorit para pengunjung yang datang ke sini. Foto dengan gaya tersebut umumya dilakukan di bagian pinggir goa, tidak jauh dari tempat untuk meletakkan barang-barang bawaan.
Jam 15:00 WITA, sang pemandu akan meminta kita untuk segera naik dan kembali ke kapal karena beberapa menit kemudian air laut akan segera surut. Kalau air surut maka kapal tidak akan bisa berlayar karena akan menghajar karang dan merusak karang-karang tersebut. Saat semua pengunjung sudah naik, akan ada warga lokal yang memeriksa kebersihan Goa tersebut dan mengangkut semua sampah-sampah yang tertinggal di dalam goa ini.
Meskipun goa ini aman, namun kewaspadaan tetap diperlukan. Jangan melakukan tindakan-tindakan sembrono yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain ya guys. Keselamatan tetap nomor satu. Happy Traveling dan selamat menikmati keindahan Labuan Bajo ya 🙂
Biaya
- Sewa Kapal Nelayan = Rp 300.000 – 350.000 / kapal
- Sewa Motor = Rp 75.000 / motor / hari
Kekurangan
- Separuh perjalanan menuju Desa Rangko masih rusak dan belum beraspal.
- Tidak adanya toilet atau fasilitas kebersihan lainnya di Goa Rangko.
- Kurangnya dukungan pemerintah terhadap objek wisata yang satu ini.
Saran
- Untuk voyagers yang mau ke tempat ini ada baiknya membuat janji terlebih dahulu dengan guide yang ada di sana sehingga voyagers bisa dijemput di titik yang telah dijanjikan. Kalau mau telepon usahakan telepon di pagi hari atau kalau malam itu di atas jam 20:00 WITA karena pada saat-saat tersebut sang Guide lokal akan berada di posisi di mana terdapat sinyal handphone (di tempat yang lebih tinggi). FYI aja nih, saat Dailyvoyagers berkunjung ke Desa Rangko, sinyal HP masih enggan untuk masuk ke daerah ini alias susah sinyal.
- Voyagers bisa menggunakan rumah warga untuk berganti pakaian atau untuk bilas baik sebelum atau sesudah berkunjung ke Goa Rangko.
- Sebelum berangkat, voyagers bisa membeli air mineral yang dijual oleh warga sekitar.
Nomor Kontak
- Rio (Guide dan Jasa sewa Kapal) = 081246605274
- Piposs (Jasa penyewaan motor) = 081237403304
Come forth into the light of things, let nature be your teacher.–WIlliam Wordsworth