Itinerary Dolan Nang Karimunjawa – Semarang 5 Hari 4 Malam
Sudah lama sekali saya mendambakan dan merencanakan perjalanan ke Karimunjawa, pulau cantik nan memesona di utara Jepara. Puji Tuhan, rencana yang sudah sekian lama itu akhirnya tereksekusi juga. Bahkan saking baiknya, Tuhan menghadiahkan saya bonus berupa jelajah Semarang selama beberapa hari, sepulangnya dari Karimunjawa, sebelum kembali ke Jakarta.
Sangat sayang rasanya bila kesenangan yang saya rasakan tidak dibagikan. Dan berikut ini sukacita saya selama berada di Karimunjawa dan Semarang bersama keempat sahabat saya yang dituangkan lewat itinerary dolan ning Karimunjawa-Semarang 5 Hari 4 Malam
Hari Pertama
Waktu (WIB) | Keterangan |
---|---|
03:30 | Tiba di Stasiun Semarang Tawang |
03:45 - 06:00 | Perjalanan Menuju Pelabuhan Pantai Kartini, Jepara |
06:00 - 06:30 | Sarapan |
07:00 - 12:00 | Perjalanan Jepara - Karimunjawa dengan KMP Siginjai |
12:00 - 13:00 | Perjalanan ke Penginapan dan istirahat sebentar |
13:30 - 14:00 | Makan siang di Warung dekat Alun-alun Karimunjawa |
14:00 - 14:30 | Berangkat menuju Pantai Bobby |
14:30 - 16:00 | Main air di Pantai Bobby |
16:00 - 16:30 | Perjalanan ke Pantai Ujung Gelam |
16:30 - 18:00 | Main air dan sunset-an di Pantai Ujung Gelam |
18:00 - 19:00 | Kembali ke penginapan dan mandi |
19:00 - 20:00 | Makan malam di Alun-alun |
20:00 - 20:30 | Belanja baju di Dewandaru |
20:30 - 22:00 | Makam malam (lagi) di Body Tree Hotel & Resto |
22:00 | Kembali ke penginapan dan beristirahat |
Penjelasan Hari Pertama:
- Menyusun rencana perjalanan ke Karimunjawa dari Jakarta ini agak tricky. Kenapa? Sebab semuanya harus berjalan sesuai rencana. Ada satu saja yang mengalami masalah, bubar semua rencana. Maksudnya bagaimana? Jadi kami memutuskan untuk pergi ke Semarang dengan menggunakan kereta. Agar bisa mengejar waktu keberangkatan kapal dari Pelabuhan Pantai Kartini ke Karimunjawa yang berangkat pukul 07:00 WIB, maka kami harus tiba di Semarang maksimal pukul 04:00 WIB, karena lama perjalanan Semarang-Jepara kurang lebih 2,5 jam.
- Untuk keberangkatan dari Jakarta dengan menggunakan kereta, baik itu dengan menggunakan kereta ekonomi atau eksekutif, pastikan waktu tibanya maksimal pukul 03:30 WIB ya.
- Rombongan kami menyewa mobil + supir untuk mengantar kami menuju Jepara setibanya di Semarang. Kalau kalian mau mencoba cara ini juga, pastikan supirnya datang tepat waktu ya.
- Jalan Semarang-Jepara cenderung rapi dan sepi pada pagi hari. Tapi selalu perhatikan isu-isu yang terjadi di sana. Seperti pengalaman saya contohnya. Ketika berangkat dari Semarang, ternyata ada jalur yang sedang diperbaiki. Kalau tidak aware dengan isu ini, bisa-bisa jalannya agak santai yang berhujung terlambat tiba di Jepara.
- Ada 2 kapal laut yang melayani rute Jepara-Karimunjawa, yaitu KMP Siginjai dan Express Bahari. KMP Siginjai ini merupakan kapal feri, jadi jalannya agak lambat (sekitar 5-6 jam, tergantung kondisi ombak) namun lebih murah. Sedangkan Express Bahari ini kapal cepat (lama perjalanan sekitar 2 jam), tapi ya harganya jauh lebih mahal dibandingkan KMP Siginjai. Silakan pilih mau naik yang mana. Sesuaikanlah dengan hari keberangkata dan budget, sebab KMP Siginjai dan Express Bahari punya jadwalnya masing-masing dan tidak berangkat setiap hari.
- Saya naik kapal yang mana? Yang murah, KMP Siginjai *terombang-ambing 5 jam*
- Setibanya di Karimunjawa, saya dan teman langsung dijemput dengan menggunakan mobil oleh pihak travel yang saya sewa jasanya.
- Penginapan kami di Karimunjawa namanya Homestay Azza dan letaknya ada di pusat kota, dekat dengan Masjid Agung Karimunjawa.
- Tujuan pertama setelah makan siang di sekitar alun-alun adalah Pantai Bobby. Pantai ini terbilang baru dan berada di sisi timur pulau utama. Suasana pantainya asyik, terdapat banyak pohon kelapa yang berjajar rapi. Ciri khas pantai ni adalah adanya ayunan kayu di tengah lautnya seperti yang ada di Gili Trawangan. Pantai ini cocok sekali buat kalian penikmat sunrise.
- Tujuan selanjutnya adalah Pantai Ujung Gelam. Terletak di sisi barat menjadikan pantai ini tempat paling pas untuk menikmati sunset. Sumpah, sunset di sini cantik sekali. Tidak akan menyesal.
- Jarak antara Pantai Bobby dan Pantai Ujung Gelam ini agak jauh ya. Pantai Bobby ada di sisi timur, sedangkan Pantai Ujung Gelam berada di sisi barat.
- Makan malam kalau saya sarankan memang harus di alun-alun. Kenapa? Karena kehidupan malam di kota itu sepertinya memang dipusatkan di sini. Terdapat berbagai macam penjual makanan dan minuman di sini, mulai dari seafood segar yang bisa kalian pilih sendiri dan dibakar di tempat, mie godok, baso, aneka juice, dan masih banyak lagi. Serunya lagi adalah makan dan atau minumnya sambil lesehan, jadi suasananya itu membaur banget.
- Dewandaru itu merupakan sebuah brand lokal. Ia memiliki workshop yang letaknya tidak jauh dari alun-alun yang menjual kreativitas khas Karimunjawa dalam bentuk pakaian, tas, dan beberapa asesoris lainnya. Desainnya yang kekinian dan bahannya yang bagus sukses membuat kami berbelanja cukup banyak di sini.
- Body Tree Hotel & Resto ini merupakan penginapan dengan resto di bagian depannya. Dari luar sih penginapannya asyik gitu, macam seperti di Gili. Karena kami tidak menginap di sana, kami hanya mencicipi makanan di resto itu yang enak banget dan porsinya raksasa. Saya lupa waktu itu memesan apa, yang jelas roti dan campuran alpukatnya membekas banget di lidah.
- Selama di Karimunjawa ini kami berkeliling dengan menggunakan sepeda motor. Tidak perlu khawatir soal kondisi infrasturktur jalan karena semua jalan sudah disemen, diaspal, atau ditutupi paving block dengan rapi. Jadi kamu pasti nyaman banget berkeliling di Pulau Karimunjawa ini.
Hari Kedua
Waktu (WIB) | Keterangan |
---|---|
06:00 - 08:00 | Bangun pagi, mandi, sarapan |
08:00 - 08:30 | Perjalanan ke pelabuhan (sebelah alun-alun) dan menunggu persiapan kapal |
08:30 - 09:30 | Perjalanan ke spot menyelam pertama: Indonor Wreck |
09:30 - 10:45 | Menyelam di Indonor |
10:45 - 12:00 | Perjalanan menuju Pulau Cemara Besar |
12:00 - 13:30 | Makan siang dan istirahat |
13:30 - 14:00 | Main di Pulau Pasir, depan Pulau Cemara Besar |
14:00 - 14:30 | Perjalanan ke Spot diving kedua |
14:30 - 15:30 | Menyelam di spot diving kedua |
15:30 - 16:10 | Perjalanan ke Pulau Menjangan Kecil |
16:10 - 17:30 | Tiba di Pulau Menjangan Kecil dan Sunset-an |
17:30 - 18:00 | Perjalanan kembali ke pulau utama |
18:00 - 19:00 | Tiba di pulau utama, kembali ke penginapan, lalu mandi |
19:00 - 20:00 | Makan Lobster di penginapan |
20:00 - 21:00 | Makan (lagi) di Alun-alun |
21:00 - 22:00 | Main (bintang) di Pelabuhan |
22:00 | Kembali ke penginapan dan istirahat |
Penjelasan Hari Kedua:
- Kami berangkat menuju pelabuhan yang ada di dekat alun-alun dengan menggunakan sepeda motor dan diparkir di sana.
- Hari kedua ini kami gunakan untuk menyelam dan island hopping. Kapal yang kami gunakan private, sehingga tidak berbagi dengan pengunjung lainnya.
- Indonor wreck merupakan kapal batu bara yang karam di laut Karimunjawa dan sudah berusia kurang lebih 50 tahunan. Kedalamannya kurang lebih 10-20 meter.
- Untuk makan siang di Pulau Cemara Besar, semua bahan baku seperti nasi, ikan dan air minum kami bawa dari penginapan. Sesampainya di sana, ikan langsung dibakar. Terdapat penjual kelapa dan makanan juga di pulau ini.
- Spot menyelam kedua, yang saya lupa namanya, merupakan spot menyelam dengan kedalaman yang cukup dangkal. Kurang dari 2 meter, kalian sudah bisa melihat karang-karang segar.
- Karena insiden matinya hiu di Pulau Menjangan Besar secara berjamaah, akhirnya kami mampir ke Pulau Menjangan Kecil. Di Menjangan Kecil pun terdapat area dimana kalian bisa bermain bersama hiu di pinggir pantai, hanya saja ukuran hiunya jauh lebih kecil dari ukuran hiu yang mati di Menjangan Besar.
- Sunset di Menjangan Kecil tidak kalah indah dengan yang saya rasakan di Pantai Ujung Gelam pada hari sebelumnya. Langitnya merah merona dan begitu memesona.
- Untuk makan lobster, sebenarnya kegiatan ini tidak ada di dalam itinerary. Tapi karena pagi hari kami ditawarkan mau makan lobster dengan harga murah atau tidak oleh guide kami, ya kami tidak bisa menolaknya.
- Pelabuhan di malam hari itu sepi. Cocok buat kalian yang mau ngobrol-ngobrol sembari ditemani deburan ombak, ribuan bintang, dan semilir angin.
- Kok island hopping dan spot menyelamnya sedikit sekali? Kami memang membatasi kegiatan kami di laut. Sebenarnya bisa saja kami mengunjungi banyak tempat, tapi buat apa kalau tidak bisa menikmatinya? Lebih baik sedikit tapi kami bisa menikmati setiap momennya.
Hari Ketiga
Waktu (WIB) | Keterangan |
---|---|
06:00 - 07:00 | Bangun pagi dan berangkat ke Pasar Karimunjawa |
07:00 - 08:00 | Kembali ke penginapan dan sarapan |
08:00 - 08:15 | Perjalanan ke Bukit Love |
08:15 - 10:30 | Foto-foto di Bukit Love yang dilanjut dengan bersantai di cafenya |
10:30 - 11:30 | Perjalanan kembali ke penginapan, mandi dan rapi-rapi |
11:30 - 12:30 | Perjalanan ke pelabuhan penyeberangan dan menunggu KMP Siginjai berangkat kembali ke Jepara |
12:30 - 17:30 | Perjalanan kembali ke Pelabuhan Pantai Kartini, Jepara |
18:00 - 18:10 | Tiba di Jepara yang dilanjut dengan perjalanan ke SCJ |
18:10 - 20:00 | Tiba di SCJ dan makan malam |
20:00 - 22:00 | Menuju penginapan di Semarang (Djayanti House) |
22:00 | TIba di penginapan dan istirahat |
Penjelasan Hari Ketiga:
- Hari terakhir di Karimunjawa, kami memanfaatkannya untuk mampir ke Pasar Karimunjawa. Ikan yang dijual di sini besar-besar lho dan juga segar.
- Sepulangnya dari pasar, kami pergi ke Bukit Love. Dari atas Bukit Love, pemandangan laut Karimunjawa dengan gradasi warna biru lautnya begitu nyata terlihat. Ada restoran yang enak banget untuk dipakai nongkrong di Bukit Love, ada juga toko merchandise, dan beberapa spot foto. Seharusnya, malam sebelumnya kami habiskan di sini.
- Puji Tuhan laut Karimunjawa begitu tenang saat itu, sehingga kami bisa kembali pulang tepat waktu.
- Bila kalian tiba di Pelabuhan Pantai Kartini malam hari dan ingin makan malam sebelum kembali ke Semarang, maka mampirlah ke SCJ (Shopping Centre Jepara). Tepat di depannya terdapat Sentra Kuliner khas Jepara. Di sini tersedia berbagai macam jenis makanan yang harganya lumayan murah dan makannya pun lesehan. Silakan pesan yang kalian suka
- Di Semarang kami menginap di Djayanti House.
Hari Keempat
Waktu (WIB) | Keterangan |
---|---|
06:00 - 08:00 | Bangun pagi, sarapan, mandi |
08:00 - 10:00 | Berangkat ke Candi Songo di Ungaran |
10:00 - 12:00 | Menjelajah Candi Songo |
12:00 - 13:00 | Berangkat ke Sate Sapi Pak Kempleng |
13:00 - 14:30 | Makan siang di Sate Sapi Pak Kempleng |
14:30 - 15:10 | Perjalanan ke Lawang Sewu |
15:10 - 17:10 | Menjelajah Lawang Sewu |
17:10 - 17:30 | Perjalanan ke Masjid Agung Jawa Tengah |
17:30 - 19:00 | Sunset-an dan Maghrib-an di Masjid Agung Jawa Tengah |
19:00 - 19:15 | Perjalanan menuju Conglik |
19:15 - 19:45 | Tiba di Conglik dan makan es krim |
19:45 - 20:00 | Perjalanan ke Pasar Semawis |
20:00 - 21:00 | Tiba di Pasar Semawis, belanja makanan dan lanjut cari Bandeng Juana |
21:00 - 21:15 | Perjalanan ke Simpang Lima (makan Bakso) |
21:15 - 22:00 | Makan malam yang kesekian |
22:00 | Tiba di penginapan dan istirahat |
Penjelasan Hari Keempat:
- Pertama, saya ingin memuji kenyamanan yang ditawarkan oleh Djayanti House, tempat saya menginap selama 2 hari di Semarang.
- Usai sarapan, langsung berangkat ke Candi Gedong Songo di Ungaran. Sayangnya, kami berangkat agak siang, jadi saat sampai di sana, pengunjung sudah ramai sekali (maklum, pas weekend). Saran saya, jika ingin mengunjungi Candi Gedong Songo saat weekend, datanglah pada pukul 06:30 WIB. Letaknya yang berada di kaki Gunung Ungaran membuat udara di sini pasti sangat segar di pagi hari dan pengunjung masih agak sepi.
- Sate sapi Pak Kempleng ini wisata kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Kalian harus mencoba semua jenis olahannya mulai dari sate sapi, iga sapi, dan sapi-sapi lainnya. Jangan lupa minumnya Gula Asem.
- Lawang Sewu pastinya kalian sudah banyak tahu. Bangungan tua buatan Belanda ini meman terkenal sebagai salah satu landmark kota Semarang. Bagi saya yang menarik bukanlah penjara bawah tanahnya, tapi kaca patri yang terpampang indah di depan tangga.
- Salah satu tempat menikmati sunset terbaik di “kota” adalah di Masjid Agung Jawa Tengah. Dengan berlatar langit yang berwarna ungu, masjid yang megah ini semakin terlihat indah. Pas banget kan, saat usai menikmati sunset, kalian yang muslim bisa langsung sholat maghrib di sini.
- Cong Lik ini kedai es puter di pinggir jalan yang sudah melegenda. Jangan heran kalau deretan mobil terparkir rapi di depannya untuk mencicipi es krimnya yang buat saya itu enak sekali (dan murah).
- Pasar Semawis merupakan pasar malam yang menjual berbagai jenis makanan dan hanya buka pada akhir pekan. Kalian dijamin bingung mau jajan apa karena makanan yang dijajakan itu banyak sekali dan mengular panjang di sepanjang Gang Warung, kawasan pecinan kota Semarang. Asyiknya lagi, beberapa stand sudah menerima pembayaran dengan uang digital. Kalian tidak perlu lagi bawa banyak uang cash kalau mau membeli makanan di sana.
- Selain makan, aktivitas seru yang bisa kalian lakukan di Simpang Lima saat malam hari adalah naik sepeda, mobil, atau becak hias yang memiliki rute mengelilingi Lapangan Pancasila. Lampu warna-warni yang dipasang pada kendaraan hias ini memberikan keindahan tersendiri di tengah malam kota Semarang.
Hari Kelima
Waktu (WIB) | Keterangan |
---|---|
06:00 - 06:15 | Bangun pagi dan lanjut ke Pasar Johar Baru |
06:15 - 07:00 | Tiba di Pasar Johar Baru dan jelajah pasar |
07:00 - 07:05 | Perjalanan ke Masjid Agung Jawa Tengah |
07:05 - 08:15 | Tiba di Masjid Agung, belanja di pasar paginya, dan foto-foto di lingkungan masjid |
08:15 - 08:45 | Perjalanan kembali ke penginapan |
08:45 - 10:00 | Sarapan, istirahat, mandi |
10:00 - 10:20 | Perjalanan ke Asem-asem Koh Liem |
10:20 - 11:00 | Makan siang di Asem-asem Koh Liem |
11:00 - 11:15 | Perjalanan ke kawasan Kota Lama Semarang |
11:15 - 12:00 | Tiba di Kota Lama Semarang. Foto-foto di Gereja Blendug dan Taman Srigunting |
12:00 - 13:00 | Ngopi-ngopi cantik di Spiegel |
13:00 - 13:30 | Perjalanan kemba;i ke penginapan untuk ambil barang |
13:30 - 14:00 | Perjalanan ke Stasiun Semarang Tawang |
15:30 | Perjalanan kembali ke Jakarta |
Penjelasan Hari Kelima:
- Saya memang selalu menyempatkan diri untuk pergi ke pasar tradisional setiap kali berkunjung ke suatu daerah. Alasannya simple, karena saya akan menemukan keramahan dan sifat asli dari orang-orang yang tinggal di kota tersebut di dalam pasar. Nah, kemarin itu sebenarnya saya salah berkunjung. Seharusnya ke Pasar Peterongan, bukan Pasar Johar Baru. Pasar Johar Baru itu baru saja terbakar dan saya mampir ke tempat relokasinya.
Di Pasar Johar Baru ini saya hanya menemukan penjual sayur dan buah dalam partai besar, padahal yang saya cari itu pasar yang juga menjual makanan kecil khas Semarang. Nah, menurut penjual di Pasar Johar Baru, pasar yang tepat untuk tujaun saya adalah Pasar Peterongan. - Tempat relokasi Pasar Johar Baru itu tepat di belakang Masjid Agung Jawa Tengah.
- Untungnya, saya ke Pasar Johar Baru itu minggu pagi dan hari minggu pagi, di depan kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, banyak sekali penjual makanan dan minuman ringan khas Semarang. Sedikit terobatilah kerinduan saya akan makanan seperti jenang dan bubur sumsum, meskipun suasananya sedikit berbeda.
- Hari kelima kembali lagi ke Masjid Agung Jawa Tengah? Iya, dong. Sebab sensasi dan pemandangan Masjid Agung Jawa Tengah saat pagi dan malam itu beda lho.
- Asem-asem Koh Liem ini rumah makan yang juga sudah berdiri lama. Bentuk reumah makannya pun sederhana. Makanan yang dijual pun bervariasi mulai dari udang, kodok, cumi, olor, dan yang menjadi hidangan utama, apalagi kalau bukan asem-asemnya.
- Perjalanan ditutup dengan mampir ke kawasan Kota Lama Semarang. Tepat sebelum Gereja Blendug, ada Taman Srigunting, sebuah taman kecil dengan suasananya yang menyenangkan. Tidak jauh dari taman, terdapat restoran bernama Spiegel yang cozy banget. Kalian wajib mampir ke resto tersebut, meskipun hanya untuk ngopi-ngopi cantik.
- Di Djayanti House ini boleh titip barang setelah checkout dan itulah yang saya lakukan. Setelah puas berkeliling kawasan Kota Lama Semarang, kami kembali lagi ke penginapan untuk mengambil barang. Karena ribet banget kalau jalan-jalan sambil bawa barang.
Penjelasan Tambahan
- Semua aktivitas saya di 3 hari pertama ini, mulai dari penjemputan di Stasiun Semarang Tawang, diantar menuju Pelabuhan Pantai Kartini, penjemputan di Karimunjawa, penginapan, sarapan, makan siang, keliling Karimunjawa, island hopping & menyelam, pembelian tiket kapal KMP Siginjai dari dan ke Karimunjawa, antar ke hotel di Semarang, semua saya serahkan pada pihak travel yang saya percaya, Braight Karimunjawa.
- Saran saya, bila kalian naik KMP Siginjai, belilah tiket kelas VIP. Perjalanan 5-6 jam itu lama lho dan kalian butuh tempat nyaman untuk istirahat. *semua sudah diurus oleh pihak travel*
- Selain dengan moda transportasi laut, kalian bisa mencoba moda transportasi udara untuk berkunjung ke Karimunjawa. Jadwal penerbangan dan harganya bisa kalian lihat pada OTA (Online Travel Agent) kesayangan kalian.
- Buat yang suka minum bir, di Karimunjawa ini bir tidak sulit untuk didapatkan kok.
- Untuk menyelam, kami membawa peralatan sendiri (tapi pihak travel juga menawarkan kok).
- Untuk perjalanan darat di Karimunjawa, kami menggunakan sepeda motor yang juga sudah diatur oleh pihak travel.
- Selama di Semarang, kami hanya menyewa mobil (lepas kunci) di hari keempat. Di hari kelima, kami lebih memilih untuk menggunakan taksi online untuk berkeliling dari satu spot ke spot lainnya.
- Info mengenai penyewaan mobil di Semarang juga kami dapat dari travel yang sama ketika mengurus trip kami di Karimunjawa
- Total peserta yang ikut dalam trip ini adalah 5 orang.
Itu tadi sedikit sharing mengenai itinerary selama saya dan teman-teman berkeliling di Karimunjawa dan Semarang. Semoga informasi di atas bisa berguna untuk kalian yang mau menyusun itin ke sana. Kalau ada informasi yang dirasa kurang jelas, silakan ditanyakan di kolom komentar ya.
Tulisan mengenai rincian biaya akan saya berikan pada postingan yang terpisah.
Terima kasih 🙂
Kontak
Braight Karimunjawa (Rico) → 081328345551 (Whatsapp)
Enjoy the journey and try to get better every day. And don’t lose the passion and the love for what you do.
–Nadia Comaneci