Mengistirahatkan Diri di Alor Beach Front Bungalows
Kala berkunjung ke Alor, menginap di penginapan yang berlokasi di pinggir pantai merupakan hal yang wajib. Kenapa? Karena pantai di Alor itu bersih sekali dan memandanginya mampu memberikan ketenangan pada diri. Bebas kalian mau menginap di penginapan yang mana saja, selama halamannya adalah pantai, maka itu merupakan pilihan tepat menurut saya. Nah, pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan sedikit testimoni mengenai Alor Beach Front Bungalows, penginapan yang sempat saya coba saat menghabiskan beberapa hari di Alor
Berikut adalah review-nya:
Alasan Pemilihan
Waktu itu teman saya, Monika, sudah mencoba menghubungi beberapa penginapan yang lokasinya di pinggir pantai Alor. Hanya saja, kebanyakan dari penginapan tersebut tidak bisa menyediakan akomodasi untuk 1-2 malam saja (harus 3 malam atau lebih). Dan yang agak sedikit mencekik adalah penginapan-penginapan tersebut mengenakan biaya per kepala untuk penginapan tersebut, bukan per penginapan.
Selain itu, beberapa penginapan yang coba kami hubungi tersebut menjual kamar beserta dengan paket diving. Saya dan beberapa depan yang pergi saat itu memang ingin melakukan diving, tapi bukan scuba diving, melainkan freediving. Alhasil, kami tidak jadi memilih satupun dari penginapan tersebut. Padahal ada lho yang lokasinya di pulau tersendiri tanpa ada gangguan dari orang lain.
Akhirnya pilihan pun jatuh ke Alor Beach Front Bungalows. Saat dihubungi, 2 penginapan (Bungallow) untuk 4 orang bisa kami sewa untuk dua malam. Selain karena alasan lokasi, harga yang murah dengan view yang kece menjadi alasan terkuat kami memilih penginapan ini.
Lokasi
Alor Beach Front Bungalows berlokasi di Sebanjar, Alor Besar, Kalabahi. Letaknya tidak jauh dari jalan raya utama. Buat kalian pecinta ketenangan, pantai ini cocok sekali untuk kalian karena lokasinya jauh dari kota Kalabahi sebagai pusat kota di Pulau Alor.
Penginapan ini pun bisa dibilang cukup strategis letaknya dan punya view yang memesona. Bagi kalian yang ingin melihat Al Quran kulit kayu tertua di asia, kalian bisa mengunjungi Rumah Al Quran Tua (kulit kayu) yang jaraknya hanya 3 KM atau 6 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Untuk kalian yang ingin berbelanja kain tenun Alor dengan harga yang murah, kalian bisa mampir ke Rumah Tenun Ikat Kampung Hula yang dikelola oleh Mama Sariat, sang professor pewarna alami dan pengrajin tenun ikat Alor. Jaraknya kurang lebih hanya 10 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Bagi kalian yang ingin melihat salah satu momen sunset terbaik yang ada di bumi Indonesia, kalian bisa pergi ke Bukit Hulnani yang jaraknya hanya 10 KM dari penginapan ini. Kalau ingin menyeberang ke Pulau Pantar, pulau kedua terbesar di Alor, kalian hanya perlu berjalan selama 10 menit menuju Dermaga Alor Kecil. Di dermaga tersebut kalian bisa menemukan banyak perahu kecil yang siap membawa kalian ke pulau itu.
Selama di Alor Beach Front Bungalows, kalian akan dimanjakan dengan pemandangan dari Pulau Ternate, Pulau Buaya dan Pulau Pantar yang letaknya persis ada di depan pulau ini. Di sebelah kiri dari penginapan ini, sedikit agak jauh, kalian juga bisa melihat Pulau Kepa dengan penginapan “private” nya yang saya sudah sedikit singgung tadi.
The Bungalows
Memasuki pintu gerbang Alor Beach Front Bungalows, aura positif sudah sangat terasa. Kalian akan melihat halaman luas dimana di sisi kanan terdapat area resepsionis dan kantin. Di area resepsionis inilah kalian bisa melakukan konfirmasi pemesanan kamar kalian dan melakukan pengambilan serta pengembalian kunci. Di depan gerbang masuk, 6 Bungalows berjajar rapi dengan posisi agak menyerong menghadap ke arah pantai, dengan jarak antar bungalow yang agak berjauhan.
Desain bungalownya sendiri cukup simple. Bangunan 1 lantai ini kerangka dan temboknya terbuat dari kayu yang memberikan suasana tenang dan adem, dengan atap yang berbentuk segitiga. Di bagian depan Bungalow, terdapat sebuah teras yang tidak begitu luas dengan 1 kursi tidur yang bisa digunakan untuk bersantai atau berjemur.
Memasuki pintu masuk, kalian akan menemukan semacam area untuk ruang tamu, dengan 4 kursi kayu dan 1 meja plastik yang menghiasi bagian tersebut. Guna memberikan suasana yang lebih sejuk, 4 jendela diletakkan di ruang tamu ini dengan komposisi 2 jendela di bagian samping dan 2 jendela di bagian depannya, bersebelahan dengan pintu masuk.
Bersebelahan dengan ruang tamu, ada 1 kamar tidur dengan tempat tidur double bed yang cukup empuk. Hampir mirip seperti ruang tamu, kamar ini pun memiliki 4 jendela dengan kompisisi yang sama, yaitu 2 jendela di depan kasur dan 2 jendela di sebelah kasur. Asesoris lain yang ada di kamar ini adalah televisi flat yang tertempel di dinding, meja rias dan juga kipas angin. Oh ya, penginapan ini tidak memiliki AC ya.
Area terakhir di dalam bungalow ini adalah kamar mandi, yang letaknya ada di belakang kamar tidur. Salah satu kekurangan terbesar dari penginapan ini adalah kamar mandinya ini. Pertama, toilet yang digunakan adalah toilet jongkok. Sebagai orang yang dididik menggunakan toilet duduk sedari kecil, saya agak kesulitan untuk buang air di sini. Rasanya pengalaman tidak enak ini pun akan dirasakan oleh pengunjung bule lainnya.
Selain itu, kamar mandinya belum menggunakan shower alias masih menggunakan bak mandi dengan gayung, yang mana posisi bak ini saya rasa cukup rendah. Untuk bule yang agak tinggi, pasti kesulitan untuk menciduk air dari dalam wadah ini karena harus sedikit menekuk kaki.
Kekurangan berikutnya adalah tidak adanya air panas di kamar mandinya. Airnya sih memang bersih dan tidak dingin, tapi ada sensasi tersendiri kalau memang bisa mandi air panas, kan? Kesempurnaan bangunan kayu dari bungalow ini pun agak ternoda oleh kamar mandi yang menggunakan bata dan semen sebagai temboknya ini.
Fasilitas
Alor Beach Front Bungalows ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti area parkir kendaraan yang cukup luas (karena memang tanahnya luas sekali). Di sekitar pantainya, ada kursi pantai yang bisa disewa dengan harga Rp 50.000/kursi. Membaca sambil tiduran dan berjemur atau ditambah dengan menyeruput Es Degan di kursi pantai ini merupakan salah satu aktivitas yang paling saya sukai.
Ada juga lopo yang bisa kalian sewa seharga Rp 100.000/lopo. Bila ingin makan siang dengan pemandangan pantai yang cantik sambil duduk manis dan sedikit terlindung dari panasnya sinar mentari, lopo ini merupakan pilihan yang tepat.
Fasilitas paling spesial dan terbaik menurut saya di Alor Beach Front Bungalows ini adalah private beach-nya. Bila kalian menginap di sini, kalian bisa menikmati pantainya tanpa membayar lagi. Pantai Sebanjar, pantai yang terletak di depan penginapan ini, termasuk ke dalam area TSAP (Taman Suaka Alam Perairan), itulah mengapa pantai ini begitu dijaga.
Tidak boleh ada satu kapal pun yang bersandar di area pantai ini. Kenapa? karena memang tidak tersedia area untuk menambatkan kapal. Bagaimana dengan keindahan bawah lautnya? Kalau itu sih tidak usah ditanya. Tidak adanya kapal dan orang di luar Alor Beach Front Bungalows yang boleh mampir ke pantai ini membuat kesehatan biota laut di pantai ini begitu terjaga. Itulah mengapa snorkeling di pantai ini merupakan salah satu kegiatan yang paling tepat. Bila beruntung, kalian bisa bertemu hiu lho saat snorkeling di area Pantai Sebanjar ini.
Lalu bagaimana bila orang luar ingin main ke pantai ini tanpa menginap? Apakah bisa? Jawabannya tentu bisa. Hanya saja pengunjung di luar penginapan yang ingin menikmati pantai dengan bebatuan kecil di pinggir pantainya ini harus membayar sebesar Rp 50.000/orang. Pihak penginapan pun menyediakan paket diving dengan biaya Rp 350.000/orang.
Suasana malam hari pun tidak kalah seru dibandingkan siang hari. Kala malam datang, lampu-lampu akan menghiasi area pinggir pantai. Semakin malam, taburan bintang semakin jelas terlihat dan menjadi payung cantik bagi malam kalian yang menginap di sini. Pesona Milky Way yang laksmi pun dapat dengan mudah tertangkap kamera karena polusi yang tidak terlalu besar di sini.
Makanan
Menginap di sini sebenarnya mendapatkan sarapan, hanya saja aktivitas yang cukup pagi semasa di Alor membuat saya tidak sempat mencicipinya. Namun saya sempat mencoba salah satu masakan di sini. Waktu itu, saat hendak menikmati daya pikat malam di pantai ini, saya dan beberapa teman memesan bir dan Ikan Kuah Asam. Rasa Ikan Kuah Asam di penginapan ini enak banget, asamnya pas dan pedasnya pun tidak berlebih.
Kalian bisa membayangkan dong enaknya makan ikan kuah asam yang hangat di tengah dingin yang menyelimuti area Pantai Sebanjar?
Kesimpulan
Dengan harga Rp 300.000 per bungalow, dimana kapasitas 1 bungalow adalah untuk 2 orang, saya merasa cukup nyaman menginap di sini. Di luar kamar mandi, saya tidak menemukan kekurangan berarti dari bungalow ini. Pengalaman tidur dan menginap di sini pun cukup menyenangkan. Namun harus diakui, kalau siang itu bungalow tanpa AC ini agak panas. Kalau malam sih sejuk banget karena angin sedikit masuk melalui celah-celah kayu dari penginapan ini.
Sedikit kekurangan lainnya adalah petugas di Alor Beach Front Bungalows ini kurang fasih berbahasa inggris. Hal ini pastinya membuat komunikasi pengunjung bule dengan petugas di sini agak sulit. Namun buat pengunjung lokal, pastinya tidak ada masalah.
Nilai
Dari skala 0-100, dimana 0 adalah yang paling jelek dan 100 yang paling baik, inilah penilaian saya untuk Alor Beach Front Bungalows
*****
Itu tadi sedikit review dari saya mengenai Alor Beach Front Bungalows. Semoga review ini bisa membantu kalian dalam menentukan pilihan bagi kalian yang ingin menginap di Alor ya, Kalau tertarik, silakan pesan lewat aplikasi OTA kesayangan kalian ya 🙂
If there’s a heaven for me, I’msure it has a beach attached to do it
–Jimmy Buffett