Terbuai Nikmatnya Iga Babi Bumbu Bali Naughty Nuris Seminyak
Naughty Nuris Seminyak – Mendarat di Bali menjelang malam hari dengan keadaan perut kosong dan kelaparan membuat saya harus segera meredakan amarah para demonstran yang sudah bergemuruh di dalam perut ini. Waktu itu, tidak ada lagi yang terpikirkan selain menyantap sahabat terdekat Winnie the Pooh yang berwarna pink alias Piglet alias babi. Hewan yang sering dianggap imut (padahal sebenarnya tidak) ini sudah merasuki pikiran saya, sehingga tidak ada lagi ruang untuk memikirkan makanan lain.
Adalah sebuah kesia-siaan memang bila sudah sampai Bali, tapi tidak mencicipi olahan babi dari pulau dewata itu. Sambil memegang perut dan berkata “Sabar, sebentar lagi”, mobil yang saya tumpangi dari bandara pun melaju cepat menuju ke Naughty Nuris yang terkenal akan kelezatan iga babinya di daerah Seminyak, daerah di mana saya pun menginap. Pilihan babi itu jatuh usai berdiskusi dengan beberapa orang teman yang ternyata sudah lapar juga. Secara wireless, para demonstran yang ada di perut kami seolah saling berkomunikasi dan kompak untuk mengajukan tuntutan yang sama, MAKAN.
Demonstrasi di dalam perut ini pun sedikit mereda setelah kami tiba di depan Naughty Nuris Seminyak. 2 perwakilan dari Naughty Nuris Seminyak berbentuk 2 buah patung babi berwarna pink di depan resto, dengan stempel logo Warung Naughty Nuris di perut mereka, seolah menjelma menjadi roh yang masuk ke dalam perut kami dan menenangkan amukan massa. Mungkin di dalam perut kami, 2 babi itu berkata, “Dalam 15 menit, tuntutan kalian akan terpenuhi dan potongan daging babi akan meluncur mulus untuk kalian.”
Usai diperiksa suhu tubuh dan cuci tangan (karena sedang dalam masa pandemi Covid 19), kami pun segera memilih tempat duduk dan memesan makanan. Tidak ada yang kami pesan selain Iga Babi yang merupakan signature dari Naughty Nuris Seminyak, kecuali seorang teman yang lebih memilih untuk menyantap pork burger. Seperti didukung oleh semesta, hati ini senang luar biasa kala sang waitress memberi tahu kalau harga iga babinya sedang diskon. Dari yang seharusnya seharga Rp 135.000/porsi menjadi Rp 85.000/porsi. “Terima kasih, Gusti.” Ucapku dalam hati.
Suasana Naughty Nuris Seminyak
Sembari menunggu babi-babi itu diolah para ahlinya, saya pun memilih untuk berkeliling restoran yang berlokasi di Jalan Mertanadi No. 62, Kerobokan Seminyak, Kerobokan Kelod, Kec. Kuta Utara ini.
Perasaan nyaman memang langsung muncul saat memasuki restoran yang interiornya didominasi oleh material kayu ini. Mulai dari tembok, meja, kursi, hingga beberapa hiasan di langit-langitnya, semua menggunakan material kayu. Kombinasi kayu-kayu tersebut dengan semen poles sebagai lantainya membuat restoran ini terasa lebih earthy.
Ada yang unik dari tembok-tembok kayu di sini. Alih-alih membiarkannya polos, Naughty Nuris Seminyak membebaskan tembok-temboknya ‘dicorat-coret’ oleh para pengunjungnya. Goresan-goresan yang umumnya berisi nama dan pesan ini memang cukup berantakan, tapi inilah yang membuatnya terlihat lebih artsy.
Di area pekarangan bagian dalam, 10 patung babi berwarna pink, dimana 3 diantaranya adalah babi bersayap alias malaikat babi, menjadi teman imut yang membuat orang-orang selalu tersenyum saat menatap mereka. Di atas batu-batuan kecil yang tersusun rapi itulah mereka berbaris rapi dan menghibur para pengunjung dalam diam.
Suasana di Naughty Nuris Seminyak ini begitu santai, atmosfirnya menenangkan, dan waktu seolah berjalan lambat. Hal-hal inilah yang membuat saya betah berlama-lama di sini. Keindahan di malam hari semakin terasa ketika lampu-lampu yang terbungkus kelambu dinyalakan. Mau makan di meja panjang yang menatap ke arah jalan atau duduk di area dalam dengan posisi saling berhadapan, keduanya bukan lagi persoalan sebab sama-sama menyenangkan.
Kenyamanan dari benda-benda tak bergerak itu semakin disempurnakan dengan keramahan para pelayan dan kesigapan mereka.
Time to eat!
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Iga babi dengan ramuan spesial Naughty Nuris itu tersaji di hadapan kami, tergeletak tak berdaya di atas nampan kayu yang cukup tebal. Saking masih hangatnya, asapnya masih mengepul di depan wajah kami. Aroma harum daging babi yang baru selesai dibakar itu segera menyusup ke dalam hidung dan seolah berkata, “Cepat santap aku.”
Ukuran iga babinya sangat besar. Warna dagingnya yang coklat kehitaman begitu mengilap. Beberapa potongan tulang yang menyeruak dari dalam daging membuat saya ingin segera menyingkirkannya, melepaskan potongan-potongan daging yang membungkusnya, dan menjilatinya hingga kembali bersih.
Iga Babi Naughty Nuris ini memang sudah terkenal sejak tahun 1995. Sejak pertama kali dibuka di Ubud oleh pasangan Brian Aldinger asal Amerika dan Isnuri Utami (Nuri) asal Indonesia, olahan babi ini sudah menjadi buah bibir. Bahkan saking enak dan suksesnya, kini sudah ada 3 Warung Nuris di Bali dan beberapa sudah merambah luar negeri seperti Malaysia, Thailand, dan juga Australia.
Yang membuatnya spesial dan berbeda dari iga babi lainnya adalah iga ini direndam terlebih dahulu di dalam wadah berisi bumbu bali (rempah-rempah). Hal itu bertujuan agar bumbunya meresap ke dalam daging dan juga tulang, tidak hanya sekadar membungkus bagian luarnya saja. Berikutnya iga-iga tersebut akan dibakar di atas arang hitam, dengan terlebih dahulu diolesi saus BBQ khas Naughty Nuris.
Tak kuasa lagi menahan gemuruh di dalam perut, tangan-tangan ini dengan lihainya menari diatas iga babi tersebut. Perlahan namun pasti, daging-daging itu dikupas, tulang-tulang itu ditelanjangi, dan minyaknya segera membasahi jari-jemari ini.
Lupakan table manner. Lupakan garpu dan pisau. Cara terbaik untuk menikmati daging ini adalah dengan menggunakan tangan. Jauhkan telepon genggam karena kalian tidak akan membutuhkannya selama menyantap iga babi paling enak di seantero Bali ini, atau mungkin juga Indonesia.
Begitu daging yang sudah disobek itu singgah di pemberhentian pertamanya, pasukan gigi segera mengunyahnya. Dari sisi bagian kiri, daging dikunyah dan kemudian dioper ke pasukan gigi di sebelah kanan, lalu dikembalikan lagi ke kiri dan begitu seterusnya hingga daging itu benar-benar halus. Lidah yang berfungsi sebagai pengecap rasa benar-benar dibuat tak berdaya dengan cita rasa bumbu balinya. Rasa rempah dalam bumbunya begitu terasa. Bagian dalam mulut ini benar-benar dibuat berajojing.
Dari pemberhentian pertama, daging itu didorong berjalan melewati tenggorokan, lalu ke esofagus, singgah sebentar ke lambung dan berakhir di usus. Begitulah prosesnya hingga semua daging berpindah dari atas meja ke dalam perut dan meredam demonstrasi besar-besaran yang sempat terjadi di dalam area perut.
Sebelum mengirim potongan-potongan daging itu ke dalam mulut, jangan lupa untuk mencocolkan iga babi itu ke dalam BBQ Sauce yang disediakan. Bumbu ini menjadi salah satu alasan yang membuat iga babi di sini menjadi lebih enak. Saya saja sampai menghabiskan 1 botol BBQ Sauce untuk menyantap 1 porsi iga babi ini. Jangan takut kehabisan karena BBQ sauce ini free flow. Begitu habis, langsung saja minta lagi dan sang pelayan akan menyediakan yang baru.
Proses selesainya makan bukan ditunjukkan dengan tidak adanya lagi daging yang tersisa di atas wadah, tapi ketika jari jemari sudah dijilat hingga bersih. Sumpah, tidak akan ada yang bisa makan di sini tanpa menjilat seluruh jari jemarinya di bagian akhir. Terlalu sayang untuk meninggalkan bumbunya yang lezat, meski hanya di ujung jari.
******
Bukan hal mudah untuk mempertahankan kekuatan rasa yang ada pada olahan iga babi ini selama 25 tahun, tapi Naughty Nuris sukses melakukannya. Selain mempertahankan cita rasanya, Naughty Nuris pun terus berinovasi. Warung ini kerap menghadirkan menu lainnya, menu kekinian yang bisa memuaskan kaum milenial jaman sekarang. Sebut saja Umpa Loompa, Porky Soup, Jumbo Beef Fillet, Herbs Butterfish, dan masih banyak lainnya.
Satu hal lagi yang tidak boleh dilewatkan ketika mampir ke Naughty Nuris adalah menyeruput signature Martini dan signature Margarita. Signature Martini dari Naughty Nuris sudah mendapat testimoni dari Anthony Bourdain, salah satu celebrity chef dan pengarang buku Kitchen Confidential, sebagai Martini terbaik di luar New York.
Dengan ludesnya iga-iga yang tersaji, bahkan hingga ke bumbunya, selesai pula demonstrasi yang ada di dalam perut kami. Para demonstran bubar serentak dan sepakat baru akan kembali besok pagi. Saya dan teman-teman pun berjalan menuju penginapan dengan rasa senang.
Tidak mungkin kalian hanya mampir ke Naughty Nuris 1x. Sekali pernah mampir, pasti kalian ingin lagi dan lagi. Saya sudah membuktikannya.