Mie Aceh: Mie dengan Bumbu Rempah Khas Tanah Rencong
Di sebuah negeri khayalan, ada sebuah “petuah” di kalangan anak muda yang selalu diberikan seorang teman kepada temannya ketika temannya tersebut mau berangkat ke Aceh. Begini bunyinya, “Anak Mudo, Ndak Ganjo ya ndak Gayo”. Arti petuah tersebut kurang lebih seperti ini, “Anak muda kalau belum cobain ganja ya belum gaya”. Secara implisit temannya ingin berkata, “Kalau nanti kamu sudah tiba di Aceh, jangan lupa cobain ganja Aceh ya”. Tidak bisa dipungkiri, Aceh memang terkenal dengan tanaman yang satu itu. Tanaman tersebut tidak hanya bisa kalian temukan dalam bentuk lintingan, namun juga dalam bentuk yang sudah tercampur dengan makanan. Mie Aceh salah satunya.
Mitos yang beredar kalau Mie Aceh itu dimasak dengan menggunakan ganja memang benar adanya, namun tidak semua penjual Mie Aceh di Aceh menggunakan tanaman tersebut dalam racikan masakannya, ada juga yang sudah meninggalkannya. Nah, yang masih menggunakannya dalam campuran masakannya pun tidak terang-terangan menulis kalau dia menjual “Mie Ganja Aceh”. Umumnya penggunaan ganja dalam makanan tersebut adalah berdasarkan request dari konsumen.
Sebelum kalian salah kaprah terlalu jauh soal Mie Aceh yang dimasak dengan bumbu Ganja, mari kalian kenali dulu apa itu Mie ‘Ganja’ Aceh. Mie Ganja Aceh adalah sebuah mie spesial khas Aceh yang dimasak dengan bumbu kare dimana dalam bumbu kare tersebut sudah dicampur dengan ganja. Ganja yang ada di bumbu kare ini bukanlah daun ganja melainkan biji ganja. Seringkali orang mengira kalau yang dicampur adalah daun ganja, padahal bukan.
Pada Trip Aceh yang lalu, Daily Voyagers berhasil mencoba Mie “Spesial” ini. Terdapat satu restoran yang menyajikan mie dengan bumbu rempah khas Tanah Rencong ini (Sebenarnya ada beberapa resto cuma kami saja yang tidak tahu mana saja yang menjual dengan bumbu spesial ini). Ya, sering kali kata “ganja” digantikan dengan “bumbu rempah khas” untuk memperhalus nama mie ini. Untuk memesannya ternyata ada sandi khusus lho, jadi kalian gak bisa langsung bilang “Bang, pesan mie ganja-nya satu”.
Kala memesan dengan menggunakan sandi rahasia tersebut Daily Voyagers merasa seperti sedang dalam Film James Bond. Kalian penasaran ya apa sandi rahasianya? Jadi kalau mau memesan mie ini kalian harus bilang, “Bang pesan Mie Aceh R*****G satu porsi”. Ahaha, maaf ya pesannya tetap Daily Voyagers enkripsi. Kalian coba tebak-tebak aja sendiri ya 😛
Tiap penjual yang masih menggunakan bumbu ini ternyata memang memiliki sandi-sandi atau kode yang berbeda untuk memesannya. Jadi kode yang satu tidak bisa digunakan di tempat lain ya.
Mungkin dalam benak voyagers akan timbul pertanyaan, “Emang gk masalah ya makan mie itu? Apa penggunaan bumbu itu tidak memberi efek bagi tubuh kalian?”. Pertanyaan seperti itu memang kerap kali muncul, bahkan sesaat sebelum Daily Voyagers ingin mencoba makanan ini pun pikiran tersebut muncul. Namun, berhubung sudah sampai di Aceh jadi ya hajar aja, kapan lagi ada kesempatan untuk cobain mie ini.
Daily Voyagers jelaskan ya, penggunaan biji ganja dalam Mie Aceh tersebut sudah diatur sedemikian rupa takarannya oleh sang ahli yaitu si Juru masak sehingga tidak berbahaya bagi kalian yang memakannya. Kami pun percaya dengan si Juru Masak.
Memang penggunaan biji ganja ini dilarang, namun sangat sulit melepaskannya dari Warga Aceh karena bagi mereka biji tersebut merupakan penyedap rasa dan sudah digunakan sejak jaman dahulu. Tanaman ini tumbuh begitu subur di tanah ini dan yang sedikit membuat kesal adalah tanaman ini sering disalahgunakan oleh orang-orang di luar sana. Bumbu ini sudah sangat melekat pada diri mereka (warga aceh). Jangan heran kalau voyagers main ke dapur di beberapa rumah di Aceh dan menemukan botol yang berisi biji ganja ini.
Daily Voyagers sendiri tidak bisa membedakan mana mie yang disajikan dengan “bumbu spesial” dan mana yang tidak (kala itu ada yang memesan tanpa menggunakan biji ganja), keduanya seolah sama saja. Kalau menurut penuturan orang asli sana, Mie Aceh yang sudah dicampur dengan biji ini ada titik-titik hitam halus pada kuah karenya dan itulah yang membuat makanan ini menjadi lebih enak.
Tapi ada efek sampingnya gak? Tentu ada. Setelah makan mie yang dicampur bumbu spesial ini, maka kepala akan menjadi sedikit pusing dan kalian menjadi ngantuk berat. Kalau sudah seperti ini, bawaannya kalian hanya ingin tidur dan memang benar tidur pun jadi nyenyak sekali. Efek ini tidak langsung dirasakan setelah makan, biasanya baru mulai terasa 15-20 menit setelah makan.
Penggunaan bumbu ini ternyata tidak hanya bisa diaplikasikan pada Mie Aceh saja, tapi juga bisa diletakkan pada Nasi Goreng, Bihun ataupun Kwetiaw dan memang umumnya para penjual makanan tersebut memang menjual berbagai varian makanan ini.
Itu tadi sedikit cerita mengenai Mie bumbu rempah khas tanah rencong. Setelah sekian lama, akhirnya rasa penasaran Daily Voyagers pun tuntas sudah karena sudah berhasil mencicipi menu spesial ini.
Catatan
Penulisan disini bukan bermaksud untuk mengajak voyagers semua untuk mencoba mie ini secara massive atau memasak sendiri mie dengan mencampurkan “Bumbu Spesial” ini. Tulisan ini hanya untuk sharing pengalaman saja dan membuktikan apakah mitos penggunaan ganja dalam mie aceh ini benar adanya. Dalam dunia yang fana dan penuh dusta ini kalian tidak bisa langsung percaya terhadap isu yang beredar atau omongan orang lain. Terkadang kalian harus membuktikannya sendiri.
I think people need to be educated to the fact that marijuana is not a drug. Marijuana is an herb and a flower. God put it here. If He put it here and He wants it to grow, what gives the government the right to say that God is wrong?
— WIllie Nelson