Tips Liburan ke Kepulauan Karimunjawa untuk Para Pekerja Kantoran
Sebagai warga Jakarta Tangerang, Kepulauan Karimunjawa merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Jawa yang cukup ramah untuk saya kunjungi. Menurut saya, Kepulauan Karimunjawa ini cukup ramah dari segi pengeluaran (tidak terlalu mahal), ramah dari segi jarak dan waktu perjalanan (cukup 1 hari cuti, berangkat Kamis malam dan pulang minggu pagi), ramah dari segi orang-orangnya (literally ramah), ramah dari segi kulinernya, pemandangan di sana juga sangat ramah terhadap mata dan masih banyak keramahan lainnya.
Namun perjalanan ke Kepulauan Karimunjawa ini bisa dibilang cukup tricky, terutama untuk pegawai kantoran seperti saya yang fakir cuti dan budget-nya agak tidak fleksibel. Salah sedikit saja dalam mengatur itinerary ke gugusan pulau yang berlokasi di utara Jepara ini, maka sirna sudah beberapa keseruan yang sudah kalian bayangkan dan rencanakan.
- Baca Juga: Itinerary Jelajah lampung 7 Hari 6 Malam
Untuk mencegah hal tersebut, saya ingin membagikan sedikit tips untuk kalian yang ingin berlibur ke Karimunjawa berdasarkan pengalaman saya pribadai saat berkunjung ke kepulauan nan cantik dan memesona ini. Berikut ini tips nya:
Kereta
Titik awal untuk menuju Karimunjawa umumnya dimulai dari Semarang. Nah, buat kalian yang menuju ke Semarang dari Jakarta dengan mode transportasi kereta api, untuk nantinya dilanjutkan dengan menggunakan kapal laut dari Jepara ke Kepulauan Karimunjawa, saya ada sedikit tips nih.
Pilihlah kereta yang waktu tiba di Semarang sekitar pukul 01:00 – 03:00 WIB pada hari dimana kamu akan melakukan penyeberangan ke Kepulauan Karimunjawa. Kenapa? Alasan pertama adalah efisiensi cuti.
Saya berikan contoh kasus. Misalkan kalian ingin tiba di Semarang pada hari Jumat, 5 Juli 2019 untuk melakukan penyeberangan ke Karimunjawa pada tanggal yang sama. Jika kalian pilih kereta dari Jakarta yang akan tiba sebelum pukul 01:00 WIB, maka kalian harus berangkat dari stasiun PSE atau GMR pukul 18:00. Untuk orang kantoran seperti saya, mau berangkat dari kantor jam berapa kalau keretanya berangkat jam 18:00 WIB? Mau berangkat jam 16:00 WIB? Memangnya bisa pulang tango? Kalau nggak bisa, hangus dong tiketnya. Nah, daripada hari Kamis-nya (4 Juli 2019) dipakai untuk cuti, lebih baik dihemat dengan cara memilih pemberangkatan yang sedikit lebih malam agar bisa berangkat sepulang (lembur) kantor. Dengan begitu, cuti yang terpakai hanya untuk Jumat-nya (5 Juli 2019) saja.
Setelah efisiensi cuti, alasan selanjutnya memilih waktu tiba sekitar pukul 01:00 – 03:00 WIB adalah untuk mengejar waktu keberangkatan kapal dari Pelabuhan Pantai Kartini di Jepara. Berdasarkan pengalaman pribadi, waktu berangkat kapal dari Pelabuhan Pantai Kartini adalah sekitar pukul 07:00 WIB. Sedangkan waktu perjalanan dengan mobil dari Semarang ke Jepara kurang lebih 2-2,5 jam (jika tidak ada halangan yang berarti). Bila kalian berangkat maksimal pukul 03:30 WIB (rapi-rapi sebentar setelah turun dari kereta), maka kalian bisa tiba di Pelabuhan Pantai Kartini maksimal pukul 06:00 WIB. Masih ada waktu luang 1 jam yang bisa kalian gunakan untuk sarapan di warung sekitar pelabuhan. Pas, kan?
Kapal
Ada 2 jenis kapal untuk menyeberang ke Karimunjawa. Yang pertama adalah kapal cepat (Express Bahari) dan kedua adalah kapal feri (KMP Siginjai). Masing-masing kapal memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Yang perlu diperhatikan adalah waktu keberangkatan dari masing-masing kapal. Baik KMP Siginjai dan Express Bahari memiliki waktu keberangkatannya sendiri. Untuk Express Bahari, kapal ini libur pada hari Kamis.
Silakan memilih kapal sesusai dengan kondisi keuangan dan jadwal keberangkatan kalian. Saran saya, apapun kapal yang kalian gunakan, pilih kelas VIP ya. Beda harga tidak terlalu jauh kok, tapi soal kenyamanannya jauh sekali.
Perlu diingat jadwal ini sifatnya tidak permanen. Maksudnya bagaimana? Mungkin saja ada saat dimana kapal harus bersandar alias tidak melakukan pelayaran karena sedang mengalami perbaikan. Atau pada waktu-waktu padat, seperti saat hari raya Idul Fitri, jadwal penyeberangan kapal bisa saja ditambahkan. Selalu pantau akun-akun instagram dengan genre traveling, terlebih khusus akun-akun tentang Karimunjawa untuk info terkait kapal ini.
Sebenarnya masih ada 1 opsi “kapal” lagi yang bisa kalian gunakan dari dan ke Karimunjawa bila kalian kehabisan tiket kedua kapal di atas, yaitu perahu nelayan. Ya, perahu kayu yang biasa digunakan nelayan itu bisa kalian sewa untuk menyeberang. Syaratnya hanya satu, kuat-kuatlah diayun oleh ombak agar tidak “jackpot”. Opsi terakhir ini hanya untuk pemberitahuan saja dan saya sendiri tidak merekomendasikannya.
Pergi Berkelompok
Semakin banyak orangnya, maka semakin murah pula biaya perjalanan yang akan kalian keluarkan. Meskipun sudah berpenghasilan, bukan berarti tidak perlu melakukan penghematan, kan? 5-6 adalah jumlah peserta yang ideal. Kalaupun ingin bertambah, usahakan kelipatannya. Kenapa? Ini terkait transportasi dan akomodasi.
Dari Semarang menuju Jepara, kalian pastinya akan menyewa mobil + supir jika tidak ada yang mengantar. 1 mobil, katakanlah Avanza, idealnya diisi 5-6 orang (belum termasuk supir). Ingat, jangan terlalu penuh dengan orang. Kalian harus memberikan ruang untuk barang yang kalian bawa. Jika 8 orang, maka harus menyewa 2 mobil. Akhirnya biaya jadi lebih besar (Iya, saya orangnya perhitungan). Seandainya menyewa elf pun, pasti biaya patungannya juga lebih besar.
Belum selesai sampai di situ. Selama di Karimunjawa, kalian pasti menginap. Kamar berukuran kecil di penginapan biasanya bisa untuk 3 orang (2+1 extra bed). Jika orangnya 7, kasihan kan kalau harus menyewa hanya 2 kamar. 1 kamar pasti akan penuh sesak. Bila menyewa 3 kamar, mungkin bisa dikatakan pemborosan.
Make It Private
Kalau harus memangkas pengeluaran dengan mengganti kereta eksekutif menjadi kereta ekonomi dari Jakarta ke Semarang, saya masih rela. Bila harus memilih menginap di homestay ketimbang di hotel, saya pun masih bersedia. Tapi kalau harus ikut dengan rombongan lain yang saya tidak kenal saat melakukan hopping island di Karimunjawa, saya tegas tidak mau.
Puncak kenikmatan di Kepulauan Karimunjawa adalah saat melakukan hopping island, berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya dengan menggunakan kapal kayu dan menikmati keindahan di setiap pulau dan lautnya. Jika saya harus berbagi kapal dengan orang yang saya tidak kenal, saya tidak mau.
- Baca Juga: Itinerary Jelajah Palembang 3 Hari 2 Malam
Saran saya ketika melakukan hopping island di Karimunjawa adalah buat perjalanan itu menjadi privat. Sewalah kapal sendiri dan tentukan destinasi mana saja yang akan kalian kunjungi. Kalau sharing kapal dengan orang lain, kadang suka tidak satu visi. Saya masih ingin berlama-lama di spot A, tapi mungkin yang lain sudah ingin pindah ke spot B.
Bagian ini masih ada kaitannya dengan “pergi berkelompok” di atas sih. Dengan pergi dengan rombongan yang satu visi dengan kalian, perjalanan hopping island bisa menjadi menyenangkan. Dengan pergi berkelompok, sewa kapal pun semakin lebih murah.
Untuk bagian hopping island ini, jangan gadaikan kenyamanan kalian. Sedikit keluar uang lebih tidak masalah. Masa iya pegawai kantoran yang sering “makan hati” di kantor karena kelakuan atasan, lalu harus “makan hati” juga pas jalan-jalan alias liburan 🙂
Cuaca
Ini adalah faktor terbesar yang bisa membuat rencana liburan kalian ke atau di Karimunjawa kacau. Cuaca sangat mempengaruhi kondisi ombak dari dan ke Karimunjawa. Jikalau tidak bisa berangkat ke Karimunjawa karena ombak tinggi, mungkin itu tidak terlalu jadi masalah. Kalian tinggal menentukan ingin mengubah rencana liburan kemana, apakah ke Jepara, Blora, Lasem atau kembali ke Semarang.
Yang kacau itu bila terjebak di Karimunjawa dan tidak bisa pulang. Kalian tidak tahu kapan kondisi ombak akan normal. Puji Tuhan kalau cuma 1 hari, tapi bagaimana kalau sampai 10 hari atau bahkan 3 minggu? Selain keuangan yang akan terus menipis, resiko pemecatan karena tak kunjung kembali ke kantor pun semakin besar.
Untuk itu, pastikan kalian pergi saat kondisi cuaca memang sedang baik. Kapan kondisi yang sedang baik itu? ya saya tidak tahu. Iklim sekarang berubah begitu cepat. Tidak seperti beberapa puluh tahun lalu dimana Oktober – April adalah musim hujan dan April – Oktober adalah musim kemarau. Saran saya, pantaulah kondisi (lautan) Pulau Jawa dari BMKG, apakah sedang ada fenomena alam tertentu yang berpotensi merusak liburan kalian di Karimunjawa atau tidak.
Rencanakan dan Persiapkan Dari Jauh-jauh Hari
Ada sebuah jargon yang berbunyi, “Gagal merencanakan berarti kalian merencanakan sebuah kegagalan.” Saya setuju sekali dengan kalimat tersebut. Untuk tidak merencanakan sebuah kegagalan ketika liburan, maka persiapkan semuanya dengan baik. Pastikan kalian tahu berapa orang yang akan pergi, berapa lama kalian akan berada di sana, tempat-tempat apa saja yang akan kalian kunjungi, mau menginap dimana, berapa uang yang kira-kira harus dibawa dan segala macam perintilan lainnya.
Mungkin ada yang berpikir, “Ah, go show saja. Nanti juga semuanya lancar kok.”
Ingat ya, tiket penyeberangan dari dan ke Karimunjawa itu jumlahnya terbatas. Kalau mau go show, yakin tiketnya masih tersedia?
Penginapan di Karimunjawa jumlahnya memang banyak, tapi kalau perginya go show saat peak season dan ternyata tidak dapat penginapan, lantas mau menginap di mana? Apa iya mau tidur di tengah jalan?
Sebagai seorang virgo, saya selalu memiliki perencanaan yang baik. Go Show hanya saya lakukan jika saya tidak bisa mendapatkan informasi tentang suatu hal sama sekali. Di era yang sudah semaju ini, rasanya semua informasi mudah didapat dan kalian bisa meramunya menjadi sebuah perencanaan yang baik.
Jasa
Sebagai pekerja kantoran yang punya uang tapi waktunya sempit, biasanya tidak ingin direpotkan dengan menyusun itinerary dan menyerahkannya pada pihak travel. Cara tersebut sah-sah saja, tapi pastikan kalian menggunakan jasa dari orang atau pihak yang tepat dan terpercaya.
Rajin-rajinlah berkomunikasi dengan pihak travel tersebut dan jangan ragu untuk bertanya bila dirasa ada itinerary yang kurang jelas. Jangan jadi tipe orang yang “iya-iya” diawal tanpa membaca dengan jelas itinerary yang diberikan, lalu protes di bagian akhir yang ujung-ujungnya menyalahakan dan menjelek-jelekkan pihak travel. Sering lho saya menemui kasus dimana kesalahan itu bukan terletak pada pihak travel-nya, tapi pada kustomernya.
*****
Itu tadi sedikit tips dari saya untuk kalian, para pekerja kantoran, yang ingin liburan ke Kepulauan Karimunjawa. 3-4 hari merupakan waktu yang ideal untuk 1x kunjungan. Semoga informasi di atas cukup membantu ya.
Oh iya, sekarang ini sudah ada lho penerbangan dari Semarang ke Karimunjawa dan sebaliknya, hanya saja jadwal penerbangannya tidak setiap hari (cek sendiri di aplikasi Online Travel Agent kesayangan kalian ya). Mungkin opsi pesawat ini bisa kalian tambahkan untuk kalian gunakan bila kalian *amit-amit* terjebak di Karimunjawa dan tidak bisa pulang kembali ke Semarang karena ombak tinggi.
Rincian biaya yang saya habiskan selama di Karimunjawa bisa kalian lihat DI SINI. Sedangkan untuk jadwal dan destinasi apa saja yang saya kunjungi selama di Kepulauan Karimunjawa, bisa kalian baca DI SINI.
Tired minds don’t plan well. Sleep first, plan later.
–Walter Reisch