Mau Menginap Murah di Makassar? Ke POD House Aja
POD HOUSE – Mendengar akan mendapat tugas ke Makassar dari atasan, hati ini senang bukan kepalang. Bagaimana tidak, kota yang pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur ini menyimpan berbagai macam keindahan yang sulit ditolak pesonanya, baik itu keindahan dari segi manusianya, kulinernya maupun alamnya. “Wah, bisa makan Es Pisang Ijo lagi nih, ” gumam saya dalam hati. Makanan itulah yang pertama kali langsung terlintas dalam pikiran ketika kata “Makassar” disebutkan.
Usai mendapat kepastian mengenai penugasan saya ke Makassar, saya pun langsung menghubungi teman saya yang tinggal di Makassar, namanya Daisy. Kami berkenalan melalui sosial media dan belum pernah bertemu secara fisik. Rasanya ini bisa jadi saat yang tepat bagi kami kopdar alias kopi darat.
Selain kabar, pertanyaan awal yang saya ajukan kepada Daisy adalah apakah ada rumah singgah bagi para backpacker di Makassar ini seperti yang pernah saya temukan di Lombok. Meskipun mendapat jatah hotel dari kantor, entah kenapa saya selalu nyaman tinggal di tempat yang sederhana dan lebih membaur.
“Sebenarnya ada bang. Hanya saja yang punya sudah meninggal, jadi rumah tersebut diambil alih oleh pihak keluarga untuk dijadikan rumah tinggal.” Ujar Daisy menanggapi pertanyaan saya itu. “Tapi kalau mau menginap murah dan nyaman, abang bisa mencoba POD House. Itu semacam hotel kapsul gitu, bang.” Lanjutnya.
Mendengar nama POD House yang masih begitu asing di telinga ini, saya pun segera mencari informasi mengenai penginapan tersebut. Dari segi harga dan saat melihat gambarnya, saya langsung nyaman saat browsing tempat ini. Yang membuat saya tertarik adalah POD House mengklaim dirinya sebagai Boutique Pod/Kapsul pertama di Indonesia. Yang pertama-pertama seperti ini biasanya jauh lebih berpengalaman.
Karena sudah mendapat rekomendasi juga dari Daisy, orang yang memang sudah lama menetap di Makassar, tanpa pikir lama, saya pun langsung memesan 1 tempat di POD House untuk 2 malam. “Rekomendasi dari Daisy pasti tidak mengecewakan,” pikir saya saat itu.
POD House
Setibanya di Makassar, saya langsung memesan taksi online untuk membawa saya ke POD House agar saya bisa meletakkan beberapa barang bawaan sebelum lanjut mengerjakan tugas kantor di Hotel Rindra. Lokasi POD House ini rupanya tepat di depan Pantai Losari dan juga tidak jauh dari Hotel Rinra. Jadi untuk menikmati senja di Makassar, saya hanya perlu berjalan kaki saja dari penginapan. Satu poin plus sudah saya dapatkan dari penginapan ini.
Dari tampak depan, bangunan ini luasnya hanya seperti ruko biasa. Terdapat tulisan penyambutan di gedung ini yang bunyinya, “Hotel & Hostel for Backpacker”. Saya pun segera masuk melalui pintu kaca yang ada di lantai 1.
- Baca Juga: Penginapan Nyaman dan Murah di Jogja
Kesan pertama memasuki lantai 1 ini positif banget. Lantai ini difungsikan sebagai kafe, ruang bersantai dan tempat untuk menerima tamu. Lukisan di dinding yang cantik, penataan kursi dan meja makan yang rapi, serta komposisi lampu-lampu gantung yang pas membuat lantai 1 ini begitu nyaman. Penataan yang pas membuat lantai 1 yang tidak begitu luas ini menjadi terkesan sangat luas. Oh iya, kafe di sini sifatnya untuk umum ya. Jadi yang mau ngopi-ngopi sambil ngobrol tanpa menginap, ya bisa banget.
Karena sudah melakukan pemesanan secara online, proses untuk mendapatkan kamar saya pun cepat. Saya diberikan gelang RFID yang berfungsi sebagai kunci akses untuk masuk ke area kamar dan juga membuka kompartemen yang disediakan bagi saya untuk meletakkan barang.
Dari lantai 1 ini, saya langsung menuju lantai 2, tempat saya menginap, melalui tangga kayu yang lagi-lagi didesain dengan begitu cantik.
Ruang Kapsul
Dalam 1 pavilion (mereka menyebut kamar tempat kapsul berada dengan istilah tersebut), terdapat 14 kapsul dengan posisi bertingkat dua. 8 kapsul di bagian kiri dan 6 kapsul di bagian kanan. Oh iya, pavilion perempuan dan laki-laki ini dipisah ya (berbeda lantai). Jadi buat para wanita yang tidak ingin bercampur dengan pria, kalian tidak perlu khawatir.
Saya pun memilih kapsul yang ada di bagian bawah. Saya tidak ingin ketika pulang malam dengan posisi badan yang sudah lelah, saya masih harus berusaha naik ke atas. Kesan yang timbul saat masuk ke dalam pavilion ini lagi-lagi sangat baik. Pavilionnya bersih dan material yang digunakan untuk membuat kapsul-kapsulnya pun sangat baik dan kokoh.
- Baca Juga: Menginap di Banyuwangi? Didu’s Homestay aja
Memasuki kapsul, saya langsung disambut oleh single matress yang empuk banget. Tersedia juga 2 bantal yang bisa saya gunakan untuk dipeluk-peluk ketika kesepian mendera tengah malam. Selain itu disediakan pula selimut, handuk, dan air mineral. Ruangan kapsulnya pun cukup lega untuk kapasitas 1 orang. Jarak antara kepala saat duduk dengan bagian atas kapsul pun masih cukup jauh, jadi untuk duduk di dalam pun sangat aman.
Untuk colokan sih tidak perlu ditanya ya. Di era yang membutuhkan listik dalam setiap kegiatan, colokan sudah tersedia di dalam kapsul. Hanya tersedia 2 port saja. Jadi kalau kalian punya banyak gadget untuk dicas bersamaan, bawa terminal sendiri ya. Disediakan pula 2 hanger agar kalian bisa menggantung perasaan si dia pakaian yang kalian bawa.
Kompartemen untuk meletakkan tas di POD House ini sedikit berbeda dengan H-OSTEL, hotel kapsul yang berlokasi di Bali, yang pernah saya coba. Kalau di H-OSTEL, kompartemennya masih berada dalam satu pavilion tapi di area yang terpisah dengan kapsul. Sedangkan di POD House ini, kompartemennya berada di bagian bawah kapsul dan untuk membukanya, kalian hanya perlu menempelkan gelang RFID ke area yang sudah disediakan.
Di salah satu sudut pavilion, disediakan juga cermin dan ruang duduk untuk berhias. Jadi kalau kalian tipe laki-laki yang suka berhias, disediakan juga nih tempatnya bagi kalian. Dekat dari lokasi cermin, disediakan pula tempat 1 tempat sampah yang bisa digunakan bersama-sama.
Pavilion ini menggunakan pendingin udara yang terpusat. Jadi untuk pengaturan suhu udara dalam pavilion, silakan komunikasikan dengan penghuni kapsul yang lain ya. Jangan sampai kalian merasa masih kepanasan, tapi ternyata tetangga yang lainnya sudah beku kedinginan.
Sejauh ini semuanya baik dan semuanya bersih. Saya merasa nyaman banget dengan POD House ini. POD atau kapsulnya benar-benar didesain untuk memberikan kenyamanan penuh saat beristirahat dengan segala fasilitasnya yang menunjang.
Kamar Mandi
Belumlah sempurna apabila belum menengok kamar mandinya. Bila Pavilion berada di sebelah kanan dari tangga jalan, kamar mandinya berada di sebelah kiri, masih di lantai yang sama. Waktu masuk pertama kali ke area kamar mandi, saya cukup kaget karena kamar mandinya bersih dan wangi.
Dalam 1 area kamar mandi ini terdapat 3 wastafel dan 8 ruangan yang merupakan kombinasi antara shower room dan toilet. Pemisahan shower room dan toilet ini memang sudah sangat umum dalam kamar mandi dengan konsep shared bathroom.
Saya cukup senang karena pancuran air di shower room-ini sangat deras. Suka bete kalau air pancuran di kamar mandi itu cuma seperti gerimis saja, jadi kurang maksimal mandinya, kurang greget. Sabun dan shampoo (dengan busa yang banyak) pun tersedia dalam area shower room.
Yang tidak ada di kamar mandi ini hanya sikat gigi dan odol. Tapi saya sendiri pun kemana-mana selalu bawa sendiri sih sikat gigi dan odol. Seandainya disediakan pun, sikat gigi dan odol hotel itu nggak enak menurut saya. Masih lebih enak punya pribadi.
Area kamar mandi yang bersih dan air pancuran yang deras sudah cukup membuat saya merasa nyaman dengan area kamar mandi di POD House ini dan betah berlama-lama di sini.
Jenis Kamar
Ada 2 jenis kapsul yang disediakan di sini yaitu Business Pod (yang saya gunakan) dan Suite Pod. Yang membedakan keduanya hanyalah soal privatisasi. Suite Pod itu ruangannya privat dan kamar mandinya pun privat, serta ada fasilitas tambahan seperti televisi di dalamnya. Total ada 59 kapsul di POD House ini dengan komposisi 56 kamar Business Pod dan 3 kamar Suite Pod.
Kelebihan
Buat saya, selain pelayanan, harga, dan beberapa hal yang sudah saya ceritakan tadi, lokasi menjadi kunci dari POD House ini. Seperti sudah saya jelaskan sedikit tadi, tepat di depan POD HOuse ini adalah Pantai Losari. Bila sore mulai menjelang, akan banyak sekali penjaja makanan di area depan hotel ini. Kalian bisa coba Pisang Epe, Es Pisang Ijo, dan banyak kuliner Makassar lainnya dengan harga yang bersahabat.
Dari area depan POD House ini, kalian juga bisa melihat langsung Masjid 99 Kubah yang cantik banget. Menghabiskan senja di area Pantai Losari ini adalah hal yang sangat amat saya anjurkan.
Bila kalian ingin mencari rumah makan atau oleh-oleh, kalian hanya perlu berjalan ke area belakang POD House. Di sana berjajar aneka macam resto dan toko yang menjual oleh-oleh khas Makassar.
Kekurangan
Sayangnya, penginapan ini tidak disediakan lift untuk bisa sampai ke area paling atas. Kan lumayan juga kalau sedang tidak enak badan tapi harus naik beberapa lantai ke atas. Saya juga mendapati beberapa tamu tidak mendapat fasilitas sandal. Saya sendiri sih dapat, hanya saja kasihan sekali bagi mereka yang datang dengan tanpa membawa sandal, namun begitu membutuhkannya.
Fasilitas lain
- Resepsionis 24 jam
- Wi-fi Gratis (dan kencang)
- Pelayanan kamar 24 jam
- Rooftop dengan pemandangan laut
- Security 24 jam
Alamat
Jl. Penghibur No. 59, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90111
(0411)8941760
Nilai
Dari skala 0-100, dimana 0 adalah yang paling jelek dan 100 adalah yang paling bagus, inilah penilaian saya untuk POD House
*****
Itu tadi sedikit review dari saya mengenai POD House, hotel kapsul nyaman yang ada di Makassar. Harga per malam untuk satu kapsul sekitar Rp 110.000/malam. Murah, bukan?
Saya sendiri suka sekali dengan konsep hotel kapsul ini karena saya adalah tipe pejalan yang hanya menggunakan kamar untuk tidur. Jadi kalau hanya untuk tidur, buat apa ruangan yang terlalu besar dan mewah?
Sebenarnya ada bagian rooftop di hotel ini yang katanya enak banget untuk nongkrong. Sayang sekali saya belum sempat mencobanya. Waktu menginap di sini pun saya tidak mencicipi sarapannya. Tapi overall, saya merasa sangat nyaman bisa menginap di sini.
I could easily escape to a hotel for a weekend and do absolutely nothing.
–David Boreanaz