7 Air Terjun Cantik di Kupang – Soe
Pulau Timor, terlebih khusus Kupang dan Soe di Nusa Tenggara Timur tidak hanya diberkati dengan pantainya yang cantik, sabananya yang elok, panasnya yang ekstra, dan penduduknya yang manis. Di pulau yang terkenal dengan daging Se’i-nya ini, tersimpan juga kekayaan lainnya yang orang belum banyak tahu berupa air terjun.
Berikut ini beberapa air terjun menawan yang ada di Kupang dan Soe yang bisa kalian kunjungi saat menginjakkan kaki di sana:
Air Terjun Oenesu
Jika Kupang kalian jadikan sebagai titik awal keberangkatan, maka Air Terjun Oenesu merupakan lokasi paling dekat yang bisa kalian kunjungi. Dengan berkendara sepeda motor atau mobil selama kurang lebih 35 menit sejauh 16 KM ke daerah Oenesu, Kupang Barat, maka kalian akan tiba di salah satu air terjun kebanggaan kabupaten Kupang ini.
Sayangnya, jalan menuju ke sini tidaklah mudah. Saat mulai mendekati pintu masuk, jalan mulai rusak. Tangga untuk turun dari parkiran menuju lokasi air terjun pun sedikit tidak terurus, beberapa besi pegangannya berkarat dan terlihat copot. Lopo-lopo pun ada yang terbengkalai. Semoga hal ini mendapat perhatian dari pemerintah atau dinas setempat.
Mari sekarang berfokus pada air terjunnya. Setelah tiba di lokasi, usai menuruni anak tangga, akan tampak 4 tingkatan Air Terjun Oenesu. Keindahannya begitu nampak ketika warna biru tosca dari air yang mengalir pada setiap tingkatan berpadu dengan hijaunya pepohonan. Sebagai arena bermain, umumnya pengunjung yang datang akan memilih tingkatan pertama, kedua dan ketiga.
Pada tingkatan ketiga, terdapat sebuah kolam berbentuk bundar yang diameternya cukup besar. Aliran air dari tingkatan paling atas (tingkat 4) yang jaraknya cukup tinggi akan langsung menghujam dengan deras ke dalam kolam. Sedangkan di tingkatan pertama dan kedua, kolam airnya berbentuk panjang dengan jarak ketinggian yang tidak begitu jauh antar tingkatannya.
Air terjun cantik di Kupang ini kerap dijadikan tempat untuk menghabiskan akhir pekan oleh masyarakat Kupang. Dengan membawa serta sanak keluarga, tempat ini menjadi sumber sukacita di penghujung minggu. Air Terjun Oenesu ini lokasinya tidak terlalu jauh dari Goa Kristal yang berada di Bolok, masih sama-sama berada di wilayah Kupang Barat. Usai bermain dengan derasnya air di Oenesu, kalian bisa beranjak untuk menikmati ketenangan dan jernihnya air di Goa Kristal.
Air Terjun Tesbatan
Dari Wilayah Kupang Barat, kini kalian akan berkendara sejauh 60 KM ke arah timur dari Kota Kupang menuju wilayah Amarasi. Setelah berkendara selama kurang lebih 2 jam, melewati jalan aspal yang berliku-liku dan menembus Pasar Oesao, maka tibalah kalian di sebuah desa yang bernama Tesbatan. Di sana terdapat sebuah air terjun yang memesona dengan nama yang sama dengan nama desa tersebut, Air Terjun Tesbatan.
Untuk sampai ke sana, sesudah tiba di Desa Tesbatan, kalian hanya perlu berbelok ke arah kanan dari Tugu Tesbatan. Ikuti saja jalan sampai bertemu dengan papan petunjuk bertuliskan “Selamat datang di kawasan air terjun” yang ditempelkan pada dinding gerbang. Parkirkan kendaraan yang kalian bawa di dekat gerbang tersebut dan berjalanlah kurang lebih 15 menit menembus lebatnya hutan.
Seperti halnya di Oenesu, Air Terjun Tesbatan ini memiliki 4 tingkatan juga. Bedanya, kalau di Oenesu kalian berjalan menuruni tangga menuju tingkatan terbawah baru perlahan naik ke atas, di Tesbatan ini kalian berjalan menuju tingkatan yang paling atas barulah perlahan ke bawah untuk menikmatinya.
Derasnya air dan warnanya yang biru menjadi daya tarik utama dari Air Terjun Tesbatan ini. Sulit rasanya menahan diri untuk tidak mencicipi segarnya air di sini. Umumnya pengunjung akan bermain air di tingkatan paling atas (tingkat 4). Di tingkat 4 ini kedalaman kolam penampungnya bisa mencapai 1,5 meter dan warna biru airnya paling pekat.
Nah, kecantikan Air Terjun Tesbatan akan semakin terlihat kala kalian mau berjalan turun ke tingkatannya yang kedua. Tempat ini biasanya relatif sepi karena euforia pengunjung akan terpusat di arena bermain yang ada di tingkat 4. Memang diperlukan usaha lebih untuk bisa turun ke tingkat kedua ini, tapi usaha itu akan terbayar lunas kala melihat keindahan di tingkat kedua ini dari dekat.
Selain digunakan untuk tempat bermain, ternyata air terjun Tesbatan ini juga digunakan untuk kesejahteraan warga lainnya seperti mengairi sawah. Sawah-sawah nan hijau itu bisa kalian lihat di sepanjang perjalanan dari Tugu Tesbatan menuju gerbang masuk tadi. Bahkan, di sini terdapat pipa air yang dipasang guna mendistribusikan air ke rumah-rumah warga yang ada di Tesbatan. Bisa dikatakan air terjun ini merupakan air kehidupan yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup warga Tesbatan.
Air Terjun Taplel
Selanjutnya air terjun yang tidak kalah cantik ialah Air Terjun Taplel di Desa Oesusu, Kecamatan Takari. Jaraknya sekitar 1 jam 30 menit dari kota Kupang. Air terjun ini berada di dalam kawasan Hutan Sisimeni yang merupakan area Balai Pelatihan Kehutanan. Tidak sulit untuk menemukan gerbang masuknya karena terletak langsung di pinggir jalan raya utama Kupang – Soe. Tulisan “Selamat datang di Lokasi Air Terjun Taplel Oesusu” berwarna kuning pada papan hijau besar akan menjadi penanda untuk kalian yang ingin berkunjung ke tempat ini.
Dari gerbang masuk tadi, kalian masih harus menyusuri jalan tanah yang pinggirnya berbatu. Batu-batu tersebut memang sengaja disusun guna mempertegas jalan menuju ke air terjun sebab dedaunan yang gugur dari pepohonan sekitar terkadang menutupi jalan. Setelah berjalan selama 30 menit, dengan rute sesekali menanjak dan menurun, kalian akan tiba di Air Terjun Taplel.
Tidak seperti di Oenesu dan di Tesbatan yang bertingkat-tingkat, Air Terjun Taplel ini hanya memiliki satu tingkatan saja sebagai kolam penampung airnya. Dari dinding tebing yang tinggi, air mengucur deras ke permukaan kolam dan kemudian mengalir ke sungai yang pastinya akan berujung ke laut. Pohon-pohon besar yang begitu mendominasi sekelilingnya yang membuat suasana di sini begitu teduh. Sinar matahari yang menembus pepohonan lalu tiba di permukaan air kolam membuat pemandangan Air Terjun Taplel menjadi lebih mengagumkan.
Sudah jauh-jauh ke sini, tentu sangat sayang kalau tidak bermain air. Nah, buat kalian yang ingin nyebur ke kolam yang berwarna biru tosca ini, harap hati-hati ya karena kedalaman kolam ini bisa mencapai 2 meter. Tentunya kabar ini menjadi kabar sukacita untuk kalian yang suka kegiatan beradrenalin tinggi. Kalian bisa memanjat dinding tebing dimana air terjun ini mengalir, lalu melompat ke dalam kolam ini dengan aman. byurrrr… Air di kolam pun akan berhamburan keluar ketika badan menghujam permukaan air.
Air Love
Kalau dari tadi air terjunnya berada di Kupang, kini kita beralih ke tetangganya, yaitu Timor Tengah Selatan (TTS). 30 menit dari kota Soe, lebih tepatnya di Kampung Noenlaku, Desa Noinbila, Kecamatan Molo Selatan, Kabupaten TTS, terdapat air terjun unik bernama Air Terjun Cinta atau warga lokal biasa menyebutnya dengan istilah Air Love.
Diberi julukan Air Love karena terdapat sebuah lubang pada bebatuan di area air terjun tersebut yang bentuknya seperti hati. Hebatnya lagi, di lubang berbentuk hati itulah air deras yang turun dari atas akan tertampung. Pengunjung yang ingin bermain air di Air Love biasa terpusat di tempat ini. Kolamnya tidak terlalu dalam, tapi seru dan aman untuk tempat bermain air. Warna airnya pun biru seperti di Oenesu dan juga Tesbatan.
Untuk bisa berkunjung ke Air Love, dari kota Soe, kalian hanya perlu mengarahkan kendaraan menuju SMA Negeri 1 Molo Selatan. Di persimpangan, arahkan kendaraan ke arah kanan dan ikuti terus jalur yang berbatu hingga menemui jalan yang menurun, letaknya sebelum jembatan. Untuk yang baru pertama kali mau ke Air Love, kalian harus bertanya pada warga sekitar karena tidak ada petunjuk apapun mengenai Air Love ini. tempatnya masih sangat alami.
Hanya terdapat sebuah pagar kayu sebagai batas penanda. Lewati pagar tersebut dan ikutilah jalur yang sudah ada. Setibanya di area Air Love, jalan perlahan menuruni bebatuan yang dialiri oleh air terjun hingga ke bagian bawah. Hati-hati karena jalan menuruni bebatuan sangat licin. Di bagian bawah tersebutlah letak Air Love. Kalau dilihat dari atas, memang Air Love ini tidak akan nampak. Saran saya, mintalah bantuan pada warga untuk diantar ke lokasi Air Love ini untuk mempermudah perjalanan kalian.
Air Tagepe
Tidak jauh dari Air Love, masih di wilayah yang sama, Desa Noinbila, tersembunyi sebuah objek wisata air terjun lainnya bernama Air Tagepe. Jalan masuk menuju Air Tagepe ini ada di sebelah kiri jalan, beberapa meter saja sebelum pagar masuk Air Love. Dalam Bahasa Indonesia, Tagepe artinya adalah terjepit. Ya, Air Tagepe adalah air yang terjepit. Terjepit oleh apa? Terjepit oleh 2 tebing batu yang besar. Diantara kedua tebing batu inilah air biru yang jernih dan menyegarkan mengalir indah.
Perjalanan menuju Air Tagepe bisa dibilang cukup seru sebab kalian akan melewati perbukitan yang hijau. Pemandangan khas pedesaan akan terlihat di bukit ini seperti lebatnya hutan di daerah bawah perbukitan, gerombolan sapi yang dibiarkan lepas begitu saja oleh pemiliknya untuk mencari makan dan lopo-lopo bagi petani yang sedang berkebun. Berjalanlah terus mengikuti jalan putih yang telah dibuat hingga berjumpa dengan sungai yang airnya super jernih.
Kalau sudah berjumpa dengan sungai, tengoklah ke sebelah kiri dan kalian akan melihat 2 tebing besar. Dari dalam sanalah air sungai itu berasal. Bila kalian berjalan menyusuri aliran Air Tagepe melewati tebing, maka kalian akan berjumpa dengan air terjun yang menjadi sumber dari aliran Air Tagepe. Air terjun ini memang bukan objek utama dari Air Tagepe, tapi kalian perlu tahu kalau aliran air di sini berasal dari air terjun.
Titik sentral pengunjung biasanya ada di aliran sepanjang tebing. Di titik tersebutlah mereka biasanya akan bermain air. Kedalaman airnya pun bervariasi, ada yang hanya 20 cm, ada yang 30 cm, ada juga yang mencapai 80 cm. Perbedaan ketinggian tersebut dikarenakan kondisi bebatuan dan pasir yang tidak rata pada dasarnya. Airnya sendiri tidak terlalu dingin dan alirannya cukup tenang, jadi bisa dibilang cukup aman juga untuk anak-anak. Datanglah ke Air Tagepe saat pagi hari dan kalian bisa melihat betapa biru dan memesonanya aliran air di sini.
Air Terjun Oeklofo
Jika bicara jarak, Air Terjun Oeklofo yang berada di Oinlasi, Mollo Selatan, Kabupaten TTS, jelas lebih dekat dari kota Soe bila dibandingkan dengan Air Love dan Air Tagepe. Namun rute yang agak sulit untuk menjangkau air terjun ini membuat perjalanannya menjadi lebih lama. Langkah pertama untuk menuju Air Terjun Oeklofo dari kota Soe adalah dengan memacu kendaraan mengikuti aplikasi penunjuk arah yang telah diisi dengan kata kunci “Air Terjun Oeklofo”. Setibanya di titik akhir, parkirlah kendaraanmu di depan sebuah rumah yang ada di samping tambak ikan. Mulai dari titik ini kalian harus berjalan kaki.
Berjalanlah terus menyusuri tambak ikan, melewati sawah warga, hingga menemui jalur tanah menurun yang akan mengarahkan kalian hingga ke sungai. Rutenya memang agak panjang tapi disanalah letak keseruannya. Setibanya di sungai, berjalanlah menyusuri sungai dengan melawan arus. Ikuti saja aliran tersebut maka kamu akan tiba di titik akhir. Tidak perlu takut ketika berjalan di sungai ini karena airnya sangat jernih dan tidak dalam (kurang lebih hanya 30 cm). Sungai ini kerap digunakan anak-anak kampung sekitar untuk mandi atau bermain air.
Total Air Terjun Oeklofo ini ada 3, 2 lokasinya berdampingan dan yang satu lagi terpisah. Air terjun paling indah ada di ujung aliran sungai ini dengan warna air yang kebiruan pada kolamnya. Namun sayangnya, di tempat ini baru saja terjadi longsor ketika saya berkunjung Juni 2018 kemarin. Hal itu menyebabkan debit air menjadi lebih kecil dan air menjadi agak keruh dikarenakan longsoran tanah menutupi aliran air. Meskipun begitu, kalian tetap bisa berenang di dalam kolamnya kok. Tepat di sebelahnya, terdapat air terjun lainnya dengan jarak pancuran air yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Air terjun yang ketiga, letaknya agak sulit untuk dijangkau. Kalau mau kesana, perlu ada bantuan warga lokal sebab jalurnya sulit terlihat. Kalian harus membuat jalur sendiri dengan menebas beberapa ilalang yang menghalangi. Jika tidak dengan bantuan warga lokal, kemungkinan tersesat dan tidak berjumpa dengan air terjun ketiga ini sangatlah besar. Kalau ditotal, rute jalan kaki untuk pergi dan pulang dari Air Terjun Oeklofo ini bisa memakan waktu hingga 1 jam. Jadi, siapkan tenagamu ya 🙂
Air Terjun Oehala
Air terjun yang terakhir ini merupakan yang paling cantik menurut Daily Voyagers. Secara letak, Air Terjun Oehala berada di utara Soe, bertetangga dengan Air Tagepe dan Air Love. Kondisi infrastruktur jalan menuju Air Terjun Oehala juga paling bagus dari semuanya. Wajar saja, Air Terjun Oehala ini memang sudah menjadi destinasi wisata yang cukup terkenal di Soe sejak dulu. Panduan dari aplikasi penunjuk arah pun akan mengarahkanmu tepat ke lokasi parkirnya.
Dalam Bahasa Indonesia, Oe artinya air dan Hala adalah perdamaian. Jadi kalau disatukan artinya air perdamaian, sebuah nama yang sangat bagus. Ketika memasuki kawasan Air Terjun Oehala, suara deburan air yg jatuh begitu mendamaikan telinga, pemandangannya mendamaikan mata, sentuhan airnya mendamaikan tubuh, dan aroma khas hutan mendamaikan penciuman ini. Ketika keempat indera tersebut merasa damai, indera perasa lainnya, yaitu hati, turut merasa damai.
Air Terjun Oehala memiliki 7 pelataran. Saya sendiri tidak bisa menghitungnya karena cukup banyak tingkatannya. Namun menurut warga lokal, 7 adalah total tingkatan atau pelataran di sini. Warna biru dari bebatuan tempat air mengalir sungguh memuaskan mata saya. Berlama-lama di sini dengan hanya memandanginya seharian, tanpa menceburkan diri ke kolamnya pun saya sanggup karena memang tempat ini sangatlah indah.
*****
Bagaimana, cantik-cantik bukan? Kalau sedang plesiran ke Pulau Timor, khususnya daerah Kupang dan atau Soe, sempatkanlah diri kalian untuk mampir ke salah satu atau salah dua dari daftar air terjun cantik di Kupang – Soe ini dan rasakan serunya bermain air di “kolam biru”.
Happy Traveling 🙂
Travel can be one of the most rewarding forms of introspection.
–Lawrence Durell