Santap Siang Cantik di Medja Restaurant
Kuliner merupakan salah satu kekuatan pariwisata yang dimiliki oleh Kota Bogor. Berbagai jenis makanan, mulai dari yang ringan hingga berat, tersaji dan tersebar di seantero daerah yang mendapat julukan kota hujan tersebut. Bersama dengan beberapa orang teman, saya sukses mencoba salah satu restoran yang berada di Jalan Pajajaran, sebuah jalan yang memang sudah terkenal dengan banyaknya tempat makan yang lezat. Resto yang saya coba tersebut memiliki nama yang singkat, unik dan penuh pesan. Restoran tersebut adalah Medja Restaurant.
Sedikit Cerita Tentang Nama Medja
Kalian mungkin berpikir kenapa tempat ini diberi nama “Medja”. Pemilihan nama Medja bukan dilakukan secara asal. Kata tersebut muncul karena ada nilai historis yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga sejak dulu. Berikut ini sedikit cerita tentang asal mula kata Medja yang berhasil saya kutip dari sang pemilik restoran:
Terinspirasi dari tradisi keluarga kami yang sedari dulu, dari kami kecil hingga sekarang yang diajarkan untuk tumbuh dengn sayang”Karena saya senang memasak, apalagi melihat keluarga saya menyatapnya dan melihat mereka selalu bertukar cerita di malam minggu di atas meja makan …”
Berawal dari keluarga kami yang mempunyai tradisi untuk menghabiskan waktu bersama setiap malam minggu untuk selalu pulang ke rumah Engkong Amah dan menyantap makan malam masakan Amah tercinta.
Di atas meja makan, yang penuh tawa dan cerita setiap minggunya, tentunya dengan masakan Amah kami yang sederhana tapi selalu membuat rindu dan penuh kenangan.
Karena setiap melihat meja makan di rumah Engkong Amah, rindu dan semua kenangan itu akan selalu hidup dan kembali. Dari situlah kata “Medja” berasal.
Bagi kami, sebuah meja makan di rumah Engkong Amah adalah tempat kami berkumpul, makan dan bercerita, yang membuat seluruh anggota keluarga untuk tidak lupa dan akan selalu pulang ke rumah.
Bangunan Medja Restaurant
Memasuki area restoran, saya langsung dibuat terkejut oleh bangunannya yang megah, sangat terkonsep, dan berdiri di atas lahan seluas 4900 M². Diresmikan pada 06 Juli 2019 oleh Tuti Sumiati Arno, Medja Restaurant hadir dengan nuansa kekinian, tapi tetap mencoba memberikan sentuhan seperti sedang berada di rumah. Restoran ini datang bukan hanya untuk memuaskan dahaga lapar fisik para pengunjungnya, tapi juga untuk memuaskan hati para pengunjungnya yang (mungkin) haus akan tempat yang nyaman dan instagramable.
Secara garis besar, restoran ini terbagi atas 2 bagian, yaitu area restoran dan area parkir. Untuk area restorannya sendiri, terbagi lagi atas 3 bagian yaitu area indoor, semi outdoor dan outdoor. Menurut saya, bangunan ini menjadi kekuatan dan daya tarik terbesar dari restoran ini.
Melangkahkan kaki pertama kali ke area restoran, tulisan “Medja” berwarna emas menempel cantik di dinding batu yang berada di sebelah kiri jalan masuk. Sedangkan di area sebelah kanan, sebuah kolam air mancur dengan pohon yang tumbuh di tengahnya, hadir memberikan kesegaran. Perpaduan warna biru dari kolam dan hijaunya tanaman di sekitarnya memberikan rasa sukacita bagi siapapun yang akan masuk ke restoran ini.
Di area resepsionis, masih di area luar, beberapa langkah setelah melewati tulisan “Medja”, sentuhan kayu pada bagian dinding dan juga langit-langitnya menurut saya sangat bagus, membuat perasaan menjadi lebih adem. Di tempat inilah kalian bisa mendaftarkan diri sebelum masuk ke dalam untuk memesan makanan. Apabila area dalam sudah penuh, terdapat area untuk menunggu, yang terletak di sebelah kolam. Beberapa kursi sudah dijajarkan rapi di area ini.
Saat masuk, kalian akan dihadapakan dengan area indoor pertama yang sangat luas. Penggunaan dinding kaca pada ruangan ini memberikan kesan tidak ada batasan antara area dalam dan luar karena semua terlihat dari dalam sini. Kursi dan meja di sini bisa diatur sesuai dengan jumlah rombongan. Banyaknya orang yang bisa ditampung di area ini kurang lebih mencapai 80 orang.
Saya suka sekali dengan pemilhan mozaik pada lantai di area indoor pertama ini. Penambahan dedaunan buatan di area langit-langitnya memberikan kesegaran di tengah warna gelap yang lebih mendominasi ruangan ini.
Beranjak dari area indoor pertama, kalian akan berjumpa dengan area terfavorit yang kerap digunakan untuk berfoto di restoran ini, itu adalah bagian bar dengan langit-langitnya yang beratapkan kaca. Untuk kalian yang datang hanya berdua atau berempat, saran saya pilihlah area ini sebagai tempat untuk makan. Tersedia beberapa kursi dan meja di bagian kiri dan kanan jalan di depan bar.
Sumpah, nuansa makan di area depan bar ini seperti layaknya sedang makan di restoran eropa. Jarak antara langit-langit dan lantai yang begitu jauh membuat sirkulasi udara di tempat ini sangat baik dan membuatnya tidak terasa pengap. Saat siang hari, matahari dengan sinarnya yang menyegarkan akan menjadi teman kalian. Namun saat malam tiba, memandang bintang sambil menyantap makanan (tanpa takut tiba-tba hujan datang) merupakan kemewahan tersendiri.
Di sebelah kiri dari area bar, terdapat private room yang bisa menampung maksimal hingga 14 orang (indoor kedua). Bila kalian ingin makan tanpa terganggu dengan suara bising di area luar, pilihah tempat ini. Nuansanya mirip dengan area indoor pertama, dindingnya menggunakan kaca. Yang sedikit membedakan, selain lebih privat, adalah penggunaan kursi yang lebih lux dan meja kaca panjang sebagai tempat untuk menyajikan makanannya.
Sekarang mari masuk ke area luar. Area luar ini pun tak kalah cantik dan instrgramable dengan area dala,. Jika di area indoor pertama material lantainya adalah keramik dan di area depan bar menggunakan bebatuan, di area outdoor ini material kayulah yang dipilih. Terdapat kolam panjang dengan air yang sangat jernih di dalamnya. Penempatan beberapa “kendi batu” di area kolam membuat kolam ini terlihat lebih hidup.
Buat yang lebih suka merasakan udara dari alam ketimbang dari pendingin udara, silakan memilih area semi outdoor yang ada di sebelah kolam ini. Nuansa alam lebih terasa di area semi outdoor ini karena material kayu lebih banyak digunakan di tempat ini, seperti kursi, langit-langit dan juga ada beberapa tanaman yang tumbuh tinggi hingga menembus langit-langit dan ditata dengan sangat rapi. Sama seperti area lainnya, meja dan kursi di sini pun bisa diatur sesuai dengan jumlah pengunjung.
Tak jauh dari area semi outdoor, di ujung dari area kolam panjang, terdapat 2 buah area melingkar yang bisa kalian gunakan untuk makan sambil bersantai. Inilah area yang fully outdoor. Keistimewaan tempat ini adalah kalian bisa merasakan sensasi seperti makan di dalam kolam, hanya saja tidak perlu basah, sebab area meja dan kursi melingkar yang dikililingi oleh area kolam ini posisinya lebih rendah dari kolam.
Kalau kalian tidak merasa begitu nyaman dengan area ini tapi ingin tetap merasakan nuansa full outdoor, di sebelahnya masih terdapat area dengan meja dan kursi yang sudah diatur dengan sedemikian rupa agar kalian tetap nyaman berada di suasana outdoor.
Di dalam resto ini sendiri terdapat 2 area toilet yang berada di sisi kiri dan kanan dari ujung kolam, tidak jauh dari area outdoor tadi. Toilet yang berada di sebelah kiri kolam, yang berdekatan dengan mushola, memiliki luas yang lebih besar dibandingkan toilet yang satunya lagi. Tapi soal kebersihan, kedua toilet sama-sama bersih kok. Untuk kalian yang ingin sholat, area mushola-nya juga termasuk luas menurut saya.
Menu, Rasa dan Harga
Mencoba menghadirkan kenyamanan yang ada di tengah keluarga saat makan, dengan masakan buatan sendiri, tentunya membuat hidangan yang disajikan Medja Restaurant bertemakan hidangan nusantara. Beragam masakan Indonesia coba dihadirkan di tempat ini seperti Nasi Goreng Kampung, Lidah Cabai Hijau, Iga Sapi Bakar, Cah Kangkung, Bubur Ayam, Tahu Sumpel, Empal Gentong dan masih banyak lagi. Untuk minumannya sendiri sedia beberapa pilihan seperti aneka juice, cocktail, bir, kopi.
Penyajian makanannya (beberapa) menggunakan piring-piring dan gelas bernuansa jaman dulu. Kesan makan bersama Amah memang benar-benar ingin ditunjukkan di sini, bahkan hingga ke perintilan seperti gelas dan piring
Saya sendiri kemarin mencoba Bistik Sapi dan juga Bistik Ayam dengan kearifan lokal. Untuk makanan tengahnya, yang dihabiskan bersama beberapa orang teman, ada Ikan Gurame Kipas, Sate Ayam dan Cumi, Ayam Goreng, Kangkung dan beberapa menu lagi yang saya lupa namanya (saking banyaknya yang dipesan). Untuk nasinya sendiri, kalian bisa memilih mau nasi merah, nasi putih, atau nasi hijau dan satu porsi nasinya ini juga cukup banyak menurut saya.
Untuk ukuran, bistik ini porsinya cukup besar. Untuk yang tidak biasa makan banyak, pasti kenyang banget. Untuk soal rasa, saya bilang bistiknya biasa saja. Tingkat kematangan dagingnya sih pas, daging mudah untuk dipotong, sayuran yang disajikan pun segar, hanya saja memang rasa dagingnya itu tidak ada dan rasa kentangnya kurang terlalu enak.
Kalau menurut pendapat beberapa orang teman yang makan tengah-an, rasa makanannya cenderung biasa saja. Tidak ada makanan yang memiliki rasa yang kuat. Bukan tidak enak lho ya, tapi cenderung sama dengan makanan di luaran sana.
Restoran ini sendiri sepertinya menyasar kalangan menengah ke atas sebab harga makanan dan minuman di sini berkisar antara Rp 50.000 – 150.000 per orangnya untuk sekali makan. Sebagai perbandingan, saya bersama beberapa orang teman (mungkin ber-16), menghabiskan biaya makan hingga Rp 3.xxx.xxx untuk makan siang di tempat ini.
Penilaian
Sebagai penilaian, dari skala 0-100 dimana 0 adalah yang palingburuk dan 100 yang paling baik, inilah nilai yang saya berikan untuk Medja Restaurant
*****
Itu tadi sedikit review dari saya soal Medja Restaurant. Untuk kalian yang suka foto-foto, restoran ini hadir untuk kalian banget. Namun untuk kalian yang mengedepankan rasa, sepertinya restoran ini masih kurang. Untuk soal kenyamanan, saya rasa tidak perlu diragukan karena memang itu salah satu faktor yang sangat amat dipertimbangkan di tempat ini.
Pelayanan di sini pun cepat. Saat saya minta sesuatu, dengan sigap sang pelayan akan datang dan kemudian mengambil apa yang saya minta. Pertama tiba di restoran ini pun senyuman para pelayan d sini langsung menyambut saya dan teman-teman.
Bagi kalian yang ingin makan di sini, berdasarkan pengalaman saya kemarin sih di sini tidak bisa booking karena memang tempat ini selalu ramai. Jadi sistemnya adalah datang, antri dan makan. Saat saya makan siang kemarin pun saya bisa melihat antrian waiting list yang mengular di area luar hingga jam 14:00 (late lunch). Jadi saran saya, kalau kalian ingin lunch di sini, kalian harus memilih early lunch.
Medja Restaurant in sendiri bisa juga digunakan untuk berbagai acara seperti ulang tahun, arisan, atau pernikahan. Kapasitas total dari tempat ini kurang lebih 300 orang (duduk) atau 700 orang (berdiri).
Jadi mari pulang, mari bicara. karena di Medja, selalu ada cerita”
*Catatan: Area kolam tidak bisa digunakan untuk berenang dan belum ada area untuk bermain anak di sini. Jadi untuk yang membawa anak-anak, pastikan kalian menemani mereka dengan baik ya 🙂
Alamat
Jl. Pajajaran Indah V No. 6, Bogor Timur, Bogor
- Senin-Jumat (11:00 – 21:00 WIB)
- Sabtu-Minggu (09:00 – 22:00 WIB)
Telepon:
- 0251 8385841
- 08111112293
You should just feel comfortable with food and your own culinary culture, whatever your mother and grandmother know.
–Lidia Bastianich