9 Hal Menarik dari Alor yang Membuatmu Ingin Ke Sana
Beberapa hari yang lalu, saat sedang membuka Instagram, tiba-tiba saja ada sebuah notifikasi pesan yang masuk. Dengan cepat tangan ini menekan notifikasi tersebut dan terbukalah pesan itu. Sebuah akun bernama Temanalor, yang mengaku sebagai sebuah ecotourism startup, memperkenalkan dirinya dengan sangat baik dan menjelaskan tujuan mereka dengan sopan mengapa mereka mengirim pesan kepada saya. Akun ini sepertinya sudah pernah melihat postingan di feed saya mengenai Alor dan dalam pesan yang mereka kirim itu, mereka meminta saya untuk bercerita mengenai hal menarik dari Alor pasca kepulangan saya dari liburan di Negeri 1000 Moko tersebut.
Dalam pesan itu, mereka juga memberi tahu kalau nantinya tanggapan atau postingan saya itu akan di repost di akun IG mereka. Karena saya sudah tertarik dengan cara awal mereka menyapa saya dalam pesan tersebut, saya pun menanggapinya dengan semangat dan berjanji akan memberikan sedikit cerita atau tanggapan saya mengenai Alor, mengenai apa sih hal menarik dari Alor. Jujur, tanpa embel-embel “akan di-repost” pun saya akan tetap memberikan tanggapan saya atas apa yang mereka minta. Kenapa begitu? Because first impression does matter and they have given me what I want. They have manners on the message they sent.
Usai memberikan tanggapan yang mereka minta, lantas saya berpikir kenapa saya tidak posting hal tersebut di blog saya juga ya, toh di blog traveling saya ini kan saya bisa menulis dengan lebih bebas. Di Instagram, saya harus mempersingkat beberapa tulisan karena ada limitasi karakter di sana.
Dan inilah beberapa hal menarik dari Alor yang kalian harus tahu, yang membuat saya begitu jatuh cinta pada salah satu kabupaten di NTT ini:
1. Pantai
Hal menarik dari Alor yang pertama sudah pasti adalah pantainya. Alor memang terkenal akan hal itu dan siapapun tidak bisa menyangkalnya. Sebut saja pantai Ling’al, Pantai Sebanjar, Pantai Alor Kecil, dan masih banyak pantai lainnya yang siap membuat mata kalian terpesona ketika memandangnya. Sungguh, tidak ada pantai yang jelek di sana. mau pasir hitam atau putih, Alor punya semua. Setiap pantainya memiliki daya magisnya masing-masing dan saya rela datang kembali ke Alor hanya untuk diam di pinggir pantainya, memandanginya seharian sambil menyeruput kelapa muda. I would love to do that.
- Baca Juga: Deretan Pantai Cantik di Pulau Alor
2. Bawah Laut
Jangan hanya berhenti sampai di area dimana daratan bertemu dengan laut saja, tapi selamilah juga kedalaman laut tersebut. Bicara hal menarik dari Alor, pastinya tidak bisa lepas dari keindahan bawah lautnya. Pada tahun 2016, Alor memenangkan penghargaan sebagai Tempat Menyelam Terfavorit (Most Popular Diving Spot) pada ajang Anugerah Pesona Indonesia. Jadi pastikan kalau ke Alor, kalian harus menyelam ya. Sayang banget kalau sampai di Alor tapi cuma di darat saja.
Di Alor ini terdapat 50 titik menyelam, mulai dari Pulau Alor hingga ke Pulau Pantar. Visibility-nya pun bagus banget. Ketika freediving di Alor, saya bisa melihat hingga kedalaman 30 meter-an. Jernih banget. Selain itu, karangnya pun besar dan segar, cantik sekali untuk dipandang. Salah satu pengalaman paling seru ketika di Alor adalah saat saya berjumpa dengan Mawar, Si Dugong. Seumur-umur hanya bisa melihat dugong di TV atau Internet, tapi ketika di Alor, saya bisa melihatnya secara langsung di alamnya tanpa ada penjara sirkus yang membelenggunya.
https://www.instagram.com/p/BnAbSa2ATYB/
3. Makanan
Di posisi ketiga hal menarik dari Alor, saya memberikannya kepada makanan. Makanan di Alor itu enak banget, terutama ikannya. Kenapa? Karena segar-segar dan besar-besar. Semuanya langsung ditangkap dari laut. Kalau kalian tanya olahan apa dari ikan yang paling enak untuk disantap di Alor, saya akan jawab Ikan Kuah Asam.
Saya sudah mencoba menyantap Ikan Kuah Asam di Kupang dan Belu, tapi tetap yang paling enak itu ada di Alor. Asamnya pas banget dimulut dan porsinya banyak. Untuk cemilan lokalnya sendiri, kalian bisa mencoba Kue Rambut dan Jagung Titi. Untuk bisa menemukan cemilan itu, kalian bisa mampir ke Pasar Tradisional Kadelang. Kalau sedang masuk musimnya, kalian juga bisa mencoba Mangga Kelapa, yaitu buah mangga yang besarnya sama dengan buah kelapa.
4. Toleransi
Alor ini populasinya kurang lebih 70% Kristen dan 30% Islam. Masyarakat muslim umumnya tinggal di daerah pesisir dan masyarakat Kristen ada pusat kota, gunung dan perbukitan serta di beberapa area hutan. Meskipun ada perbedaan agama yang begitu mencolok, namun toleransi di Alor ini tinggi sekali. Tidak ada itu yang namanya ribut-ribut masalah agama. Semuanya bersatu.
Kerukunan beragama di sini tidak hanya sekadar tulisan atau semboyan, tapi nyata dilakukan. Seperti contohnya di Ilawe, Alila Timur. Di daerah ini terdapat sebuah gereja yang bernama Gereja Ismail. Diberi nama seperti ini karena wakut pembangunan, warga muslim turut membantu pembangunannya. Tanpa ragu warga muslim membantu membawa semen, batu, air, peralatan bangunan dan ikut membangun gereja tersebut.
Tidak hanya sampai di situ, di Alor terdapat juga Masjid bernama Masjid Ishak. Sama seperti pembangungn Gereja Ismail, saat pembangunan Masjid Ishak ini pun warga Kristen turut ikut membantu. Kisah mengenai Masjid Ismail dan Masjid Ishak ini bisa kalian baca lengkap DI SINI. Bahkan Al-Quran tertua di Asia itu berada di Alor lho. Datang ke Alor membuat saya yakin kalau persatuan antar umat beragama di Indonesia itu sangat amat bisa dilakukan, hanya memang terkadang ada sekelompok kecil orang yang berusaha menggoreng isu agama ini sehingga terjadi perpecahan.
5. Budaya
Hal menarik dari Alor selanjutnya adalah budaya. Alor ini dihuni oleh banyak sekali suku, mulai dari Suku Abui, Kabola, Pantar dan masih banyak lagi. Setiap suku itu punya budaya yang sama dan juga yang berbeda. Budaya yang sama contohnya adalah Moko sebagai belis. Namun setiap suku itu punya motif moko yang berbeda dan harga setiap moko di setiap daerah tidaklah sama. Ini adalah salah satu hal yang menarik untuk diketahui dan dipelajari. Bahkan setiap suku di Alor ini bahasanya berbeda lho. Meskipun latar budaya mereka ada yang berbeda, tapi mereka itu satu, yaitu Alor.
6. Kain Tenun
Nusa Tenggara Timur itu terkenal dengan keindahan kain tenunnya, tak terkecuali Alor. Saya rasa semua orang, khususnya wanita, sangat amat suka dengan kain tenun ini. Salah satu keunikan dari kain tenun di Alor adalah setiap suku di Alor punya motif yang berbeda. Tidak hanya itu, cara menenunnya pun berbeda juga. Tidak semua daerah menggunakan tenun ikat, ada juga yang tenun songket. Jadi dari melihat kain tenun yang menempel di badan seseorang, kita bisa menebak orang tersebut berasal dari bagian Alor sebelah mana.
7. Alami
Puji Tuhan, sampai saya pulang dari Alor beberapa bulan lalu, tempat wisata di Alor itu masih alami. Udaranya bersih dan segar. Alor belum terkena virus “warna-warni” dan “sayap-sayap”. Semoga tidak tertular virus itu dan Alor tetap terjaga keasliannya. Buat orang Alor atau pelaku pariwisata di Alor yang membaca tulisan ini, percayalah, wisatawan yang datang ke daerah kalian itu tertarik dengan keaslian dan kesederhanaan tempat kalian. Jadi tidak usah latah diwarna-warnain ya 🙂
8. Tidak Macet
Mungkin ini agak nggak penting tapi ini beneran, di Alor nggak macet. Kondisi infrastrukturnya pun semakin baik, jadi ketika jalan-jalan dari satu spot ke spot lain di Alor, saya merasa nyaman banget. Dan uniknya lagi, di Kalabahi, atau di pusat kota, hanya ada 2 SPBU resmi. 2 SPBU ini sering jadi tempat favorit para warga untuk berkumpul (ngantri untuk isi bensin).
9. Terlihat Galak tapi Manis
Perawakan orang-orang Alor, baik wanita atau prianya mungkin terkesan galak. Ditambah lagi stereotype orang di luar daerah timur, bila melihat orang kulit hitam, bawaannya langsung curiga, menganggap mereka jahat, atau berpikiran negatif.
Padahal sebenarnya tidak begitu. Wajah orang Alor itu bukan galak, tapi tegas. Dan mereka itu baik banget. Selama saya di Alor, senyum warga Alor itu selalu merekah setiap kali saya menatap atau menyapa mereka. Saat saya kesulitan, mereka pun dengan enteng-nya membantu saya. Ketika ada beberapa orang berkumpul dan saya bergabung ke dalam circle mereka, dengan santainya mereka menerima saya dan percakapan panjang pun terjadi setelah itu.
Jadi, jangan pikir orang Alor itu galak ya. Mereka itu hanya terlihat galak, tapi sebenarnya mereka manis.
*****
Itu tadi sedikit tanggapan saya mengenai hal menarik dari Alor. Kalian ada yang sudah pernah ke Alor juga? Kalau ya, ada hal menarik versi kalian yang belum saya ulas di sini? Drop komen kalian di kolom komentar ya 🙂
I collect memories. I look for opportunities to try new things, go to new places, and meet new people all the time.
–Marcel Wanders